webnovel

Ku Korbankan Cintaku

perjuangan cinta yang tak terbalas membuatnya harus menderita di atas cinta yang ia jalani. ia harus merelakan orang yang dia cintai demi melihat orang yang di cintainya bahagia. kisah cinta yang berujung manis menghampiri alice gadis sederhana dengan berbagai semangat untuk hidup. hingga akhirnya ia harus hamil dengan anak yang tidak pernah tahu ayahnya siapa. hanya sosok pria yang selalu mendampinginya dan membuat dia berjuang untuk terus hidup. siapakah nanti sosok pria yang ia cintai,?? apa dia kembali pada masa lalu?? atau dengan pria lain yang mampu membuat dia bahagia.??

Imas_gustina · Sci-fi
Not enough ratings
30 Chs

Bab 26

Arya hanya tersenyum terpaksa memandang alice. " baiklah, kamu harus janji ya lain kali kita makan hanya berdua" ucap arya.

Adrian segera menarik kembali tangannya pergi. Alice menarik tangannya dan berlari menuju meja tempat ia makan tadi.

" kamu bali lagi alice, masih mau tetap disini ya" ucap arya. Ia berharap alice masih mau menemani dia makan.

" maaf aku cuma mau minum saja, tenggorokan ku kesendak makanan" ucap alice. Ia meminum segelas jus dengan sangat buru buru. Di taruhnya gelas kosong itu di meja. Ia bergegas kembali berjalan menuju ke arah adrian yang sudah menunggunya di depan pintu resatauran.

" kamu ngapain lama banget" kata adrian dengan wajah datarnya. Alice tersenyum memandang adrian. " aku cuma minun, kamu curiga aku ngobrol sama adrian. Lagian kamu tadi narik aku gitu saja aku baru selesai makan bilum minum sama sekali" ucap alice.

" baiklah ayo cepat jalan" ucap adrian melangkahkan kaki menuju ke tempat mobil adrian terparkir. Alice berjalan di belakang adrian ia terus bergumam memandang punggung adrian dalam hatinya. " dasar pria nyebelin selalu saja menggangguku sama arya"

" mau sampai kapan kamu berdiri terus di situ, cepat masuk!!" Teriak adrian dalam mobilnya.

Alice mengerutkan bibirnya, ia mengepalkan tangannya ia berjalan dengan sangat kesal.

Alice bergegas masuk ke dalam mobil. Tanpa melihat ke arah alice adrian segera menjalankan mobilnya perlahan. Alice memandang ke kiri melihat pemandangan dari samping kaca mobil. Ia melihat sosok wanita yang ia temui tadi di masuk ke dalam apartement.

" dia sebenarnya mau kemana lagi, jalan ini sepertinya aku pernah tahu" ucap alice dalam hati.

Mobil adrian berhenti tepat di depan gang. " cepat turun" kata adrian dengan wajah datar. Ia masih bersikap cuek dengan alice.

" dasar pria aneh" ucap alice dengan nada pelan.

Ia segera turun dari mobil.alice berjalan masuk ke dalam gang terlebih dahulu. Ia mengetahui kalau adrian membawa dia pulang.

" apa yang kamu bilang tadi" teriak adrian dari dalam mobil. Ia segera turun mengikuti alice.

" hey tunggu, sebenarnya yang jadi assistent kamu atau aku" teriak adrian berjalan sangat cepat mengikuti langkah kaki alice.

Alice tidka menghiraukan apa kata adrian ia tetap berjalan menuju ke rumahnya.

Ia segera masuk ke dalam rumah menuju kamar ibunya. " hey kamu cepat sekali kalau jalan, aku ini bos kamu jangan tinggalin aku" ucap adrian dengan nafas panjangnya.

Ia menarik nafas melihat ke ke arah alice yang sudah di depannya membelai rambut ibunya yang masih berbaring tidur di ranjangnya. Ia segera mengambil ponselnya untuk memesan makanan.

Ia mencoba berjalan mendekati alice dan ibunya.

" adrian aku gak tega meninggalkan ibuku sendiri sepeti ini, kalau karin kerja adik aku sekolah setiap hari tidak ada yang menjaganya. Tidak ada yang menyuapi makan dia mengingatkan dia minum obat" ucap alice terlihat ia meneteskan air mata dengan terus membelai rambut ibunya.

Adrian tersenyuh melihat kondisi alice. Ia mendekati alice menepuk pundaknya. " tenang saja aku akan menyuruh seorang pelayan kesini merawat ibu ibu kamu selama kamu dan karin kerja. Dan aku akan membawa penjaga untuk berhjaga di rumah kamu. Agar ibu kamu tetap aman jika kamu tinggal nanti" kata adrian mencoba menghibur alice.

" baiklah tapi kita pergi nunggu karin pulang kerja dan adikku pulang sekolah. Aku harus bilang pada mereka" ucap alice ia memegang tangan ibunya dan mencium pembut tangannya, membuat ibunya terbangun dari tidur.

" alice kamu sudah pulang" pungkas ibunya yang masih berbaring di ranjangnya.

" sudah ibu, aku cuma mau bilang kalau aku ada kerjaan di luar kota sama adrian selama 3 hari. Apa ibu baik baik saja aku tinggal sendiri. Nanyi ada karin dan briyan yang jaga ibu" ucap alice. Ia membantu ibunya untuk bangun dari tidurnya.

" nanti aku akan bawa pelayan agar merawat ibu setiap hari di sini selama karin dan alice kerja. Jadi ibu jangan kawhatir" pungkas adrian yang masih berdiri .

Ibu alice tersenyum membelai rambut panjang alice. " alice ibu gak akan larang kamu untuk pergi kerja, ada pak adrian di samping kamu ibu yakin dia pasti bisa jaga kamu di sana. Ingat kamu harus terus bersama pak adrian agar dia bisa jaga kamu jangan keluar sendirian" pungkas ibu alice.

###

Terdengar suara ketuk pintu alice bergegas pergi, adrian mencegah alice " biar aku yang buka pintu kamu jaga ibu kamu saja" ucap adrian dengan nada gugup. ia berdiri tepat di depan alice.

" baiklah cepat buka" ucap alice berbalik badan dan kembali duduk di ranjang ibunya.

Alice terkejut melihat banyak orang masuk ke kamar ibunya dengan membawa berbagai makanan dan buah buahan. " siapa yang suruh kalian masuk ke sini" teriak alice.

Suara lantangnya terdengar sampai ke telinga adrian.

Adrian berlari masuk ke dalam kamar ibu alice. " aku yang suruh mereka, aku pesan ini semua buwat ibu kamu" kata adrian dengan nafas tidak beraturan . Ia mencoba menghela nafas panjang dan mulai berbicara lagi.

" bagaimana kalau kita makan bersama" kata adrian berjalan mendekati alice.

" aku mau makan nunggu karin dan adikku pulang sekolah lagian juga bentar lagi dia pulang" kata alice memalingkan wajahnya dari padangan adrian.

" kalian taruh semua makanan di situ dan silahkan pergi dari sini" kata adrian pada semua pelayannya.

Alice duduk kembali di ranjang ibunya " ibu tunggu di sini sebenatar aku mau menyiapkan semua makanan ini nanti keburu briyan dan karin pulang" ucap alice. Ia mencium kening ibunya dan beranjak berdiri keluar dari kamar ibunya itu.

Adrian mengikuti dari belakangnya setiap langkah alice pergi .alice tersadar adrian terus mengikutinya ia menileh ke belakang " jangan ikuti aku, lebih baik kamu duduk tenang di situ. Jangna kemana mana aku akan buwatkan minuman untuk kamu" ucap alice . Ia menarik tangan adrian agar ia mau duduk di sofa ruang tamu.

" gak mau, aku mau temani kamu siapin makanan" kata adrian berbicara seperti anak kecil.