webnovel

Ku Korbankan Cintaku

perjuangan cinta yang tak terbalas membuatnya harus menderita di atas cinta yang ia jalani. ia harus merelakan orang yang dia cintai demi melihat orang yang di cintainya bahagia. kisah cinta yang berujung manis menghampiri alice gadis sederhana dengan berbagai semangat untuk hidup. hingga akhirnya ia harus hamil dengan anak yang tidak pernah tahu ayahnya siapa. hanya sosok pria yang selalu mendampinginya dan membuat dia berjuang untuk terus hidup. siapakah nanti sosok pria yang ia cintai,?? apa dia kembali pada masa lalu?? atau dengan pria lain yang mampu membuat dia bahagia.??

Imas_gustina · sci-fi
Zu wenig Bewertungen
30 Chs

Bab 15 Cinta Segitiga

Briyan beranjak berdiri dari tempat duduknya

" kak arya kak karin aku pergi istirahat dulu" kata briyan ia segera pergi ke kamarnya.

"Ya sudah karin alice aku pulang dulu" kata arya. Ia beranjak dari tempat duduknya.

" biar aku dan karin antar kamu jalan sampai ke depan gang ya" kata alice

" baiklah terserah kalian" jawab arya tersenyum pada alice.

Mereka segera melangkah pergi,arya dan karin jalan lebih dulu alice di belakang, ia masih berhenti menutup pintu rumahnya terlebih dahulu.

Ia segera berjalan mengikuti arya dan karin. Terlihat dari belakang arya dan karin sangat dekat padahal mereka baru kenal. Melihat mereka tertawa bercanda bersama.

Alice menatap mereka dari belakang teringat audy dan adrian tadi entah kenapa bayangan mereka selalu di fikirannya.

" kenapa sih kalian selalu menggangguku" kata alice. Di acak acak rambut panjangnya. Karin dan arya menoleh kebelakang, mereka kaget memdengar teriakan alice di belakangnya.

Karin melangkah mendekati alice di tepuk ke dua pundak karin.

" alice kamu kenapa? " kata karin.

Alice menatap ke arah karin " maaf aku ganggu kalian bicara, tadi cuma kepikiran sesuatu aja" kata alice mencoba tersenyum ke arah karin.

" beneran gak papa, ya udah sekarang aku gandeng kamu biar gak kepikiran sesuatu lagi" kata karin. Ia merangkul tangan kanan alice berjalan menuju ke ujung gang.

Arya yang di belakang mereka hanya terdiam, ia merasa alice berbeda dari tadi tapi dia gak tau apa yang sedang di fikirkan oleh alice. Ia terus menatap punggung alice dari belakang.

Alice yang merasa arya memandangnya ia melirik ke belakang melihat arya. Arya menatap ke arah alice.

Mereka yang terus berjalan terlihat mobil arya di depan. Alice dan karin terus berjalan sampai di pinggir jalan. Alice memandang ke arah kiri jalan terlihat seekor anak kucing sedang menyeberang jalan. Ia berlari menyelamatkan anak kucing itu di ambilnya anak kucing itu di tengah jalan.Terlihat dari depan sebuah mobil melaju sangat kencang.arya yang mengetahui ada mobil di segera berlari menyelamatkan alice dari tengah jalan itu.mobil itu semakin dekat alice hanya berdiri terdiam dengan tangan menutup muka karana silau lampu mobilnya. Ia terus memegang anak kucing itu.

Arya menarik tangan alice dari tengah jalan, hingga mereka terjatuh di pinggir jalan. Kucing di pelukan alice melompat pergi.Arya melindungi kepala alice dengan tangannya dari batu di bawahnya agar tidak terbentur. Tangan kiri alice memegang pundak arya.

Arya memeluk tubuh alice erat, alice hanya terdiam menatap mata arya,

" kamu gak papa kan" kata arya menatap ke arah alice. Alice segera beranjak duduk melihat luka arya, ia melihat tangan arya yang melindungi dia tadi dan seluruh badanya sepertinya hanya luka lecet di siku dan tangannya.

Karin berlari mendekati arya dan alice.

" kalian gak papa kan?" Kata karin mencoba melihat satu persatu luka di tubuh tangan mereka.

Biar aku ambil kotak obat di rumah alice ya kalian tunggu di mobil aku akan segera kembali" kata karin ia berlari menuju ke rumah alice.

" makasih ya" kata alice. Ia mencoba membantu arya berdiri terlihat kakinya sepertinya luka. Ia mencoba memapah arya menuju ke mobilnya.

Arya melihat alice dari sampingnya terlihat sangat dekat dia ada di pulakannya. Arya terus menatap alice dari samping.

Alice yang menyadari arya terus melihatnya ia menoleh ke arah arya mata mereka saling memandang satu sama lain. Alice terus melangkah menuju ke mobil arya, di bukannya pintu mobil arya alice membantu arya duduk di tempat duduk depan.

Kaki alice terpeleset hingga ia jatuh di pelukan arya. Mereka saling menatap satu sama lain.

Tak lama karin datang membuat alice sontak berdiri melepaskan pelukan arya.

Karin melihat mereka berdua pelukan karin mencoba tersenyum.

" alice aku obati kamu dulu ya" kata karin

Ia segera mengeluarkan obat di bersihkan luka fi tngan alice perlahan. Luka tangan alice sangat lebar membuat karin harus membalut lukanya itu.

" selesai" kata karin mengangkat tangannya . Alice tersenyum memandang ke arah kari. Ia juga sekali melirik ke arah arya.

" makasih ya karin, sekarang kamu obatin arya" kata alice tersenyum ke arah karin.

" baiklah" kata karin membalas senyuman alice. Ia menatap ke arah arya. Mendekati arya karin menyentuh tangannya ia segera membersihkan luka arya dan diobati semualukanya dengan cepat ia di balut perban semua luka arya siku tangannya dan kanannya.

Selesai membalut luka arya ia menatap arya sekilas.

" udah selesai" kata karin tersenyum ke arah arya.

" baiklah makasih" kata arya pada karin, ia menatap mata karin sejenak.

" aku pulang dulu kalian pulang hati hati, dan karin jaga alice jangan seperti tadi lagi" kata arya.

Karin hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya ke arah arya.

Arya masuk dalam mobil, ia mulai menjalankan mobilnya pergi dari ujung gang itu. Ia membuka kaca pinyu mobil itu dsn melambaikan tangan ke arah alice dan karin.

Alice dan karin membalas lambaian tangannga. Karin memegang tangan alice dan menggandengnya pergi dari situ. Di setiap perjalanan mereka terus terdiam. Sedangkan alice terus meniup lukannya yang di perban itu.

"Alice kak arya tu baik ganteng kenapa kamu sama dia gak jadian aja, kalian cocok lo" kata karin tersenyum ke arah alice.

Alice yang mendengar ucapan karin terkejut di lepaskan tangan karin dari genggamannya. Dan menatap mata karin " karin dengar aku masih nelum kepikiran untuk pacaran, pagian juga aku gak ada waktu buwat pacaran aku harud merawat adik dan ibuku. Karena waktuku hanya untuk mereka. Gak ada kesempatan buwat kencan dan jalan jalan" kata alice sambil melangkahkan kakinya ke depan. Karin yang di belakangnya mencoba mendekati alice di tepuk pundak kanannya.

" maaf alice aku udah berbicara seperti tadi, sekarang ayo kita pulang" kata karin mencoba tersenyum pada alice.

Alice menoleh menatap karin ia tersenyum pada karin. di peluknya pundak karin dan melangkah pergi dari tempat ia berdiri.

Mereka terus berbicara, bercanda berdua. karin menatap dari samping melihat alice yang sedang tersenyum dengan berkata " alice kasihan kamu harus mengorbankan hatimu untuk merawat kedua orang yang kamu sayang. Tapi aku yakin kelak kau akan mempunyai pacar yang bisa mengerti kamu" kata karin dalam hatinya. Ia terus memandang ke arah alice dari samping tanpa alice sadari. Hingga mereka sampai di depan rumah.

" alice sku pulang dulu ya sudah malam , kamu cepat istirahat" kata karin.

Ia menggenggam tangan alice dengan berkata " alice jangan korbankan terus hati kamu, hatimu juga butuh bahagia" kata karin menatap mata alice.

Alice hanya menatap karin bengong.ia menvoba tersenyum ke arah karin.karin melepaskan tangannya dan pergi ninggalin alice sendiri di depan rumah.

Alice segera membuka pintu rumahnya, ia duduk di sofa ruang tamu entah kenapa difikirannya selalu terbayang kejadian bersama arya dan adrian tadi.

Hatinya merasa sangat gundah , di pejamkan matanya perlahan ia teringat saat arya dengan segera menolongnnya dan ia rela tangannya terluka untuk melindungi kepalanya agar tidak terbentur.semua kejadian bersama arya muncul dalam fikirannya perlahan.

Ia tersenyum sendiri dengan mata yang masih tertutup membayangkan kejadian bersama arya tadi. Terlintas banyangan adrian sejenak dalam fikirannya membuat ia kaget dan membuka matanya .