Asak selalu berjuang untuk orang-orang yang dirinya kasihi, memberikan segala yang dia punya jikalau bisa kepada siapapun yang berhasil masuk sebagai tokoh di dalam ceritanya. Apa yang Asak lakukan adalah yang yang cukup wajar, sama halnya dengan apa yang dilakukan oleh pemuda dengan kedua alis yang mirip sekali dengan milik burung camar itu.
Pemuda itu juga kerap memberikan segala untuk sang sahabat yang sungguh dirinya kasihi sepenuh hati, entah lantaran jatuh hati atau hanya karena dirinya yang masih ingin membalaskan budi kepada sosok Rair yang sepertinya sudah lupa kapan dirinya melakukan hal nan dianggap penting oleh pemuda itu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com