'Dasar bocah biadab ini, aku ingin mengutuknya menjadi perkedel pisang!' geram Madesh dalam hatinya.
Azura bisa melihat wajah Madesh yang penuh dengan amarah. Azura tidak mau Madesh kehilangan kendali dan malah menakuti Xavier.
"Madesh, tenang dan jangan marah, oke? Dia hanya anak kecil dan tidak tahu apa yang ia katakan. Jadi, jangan marah, ya?" bujuk Azura sambil mengelus tangan Madesh.
Jika tidak ada Azura mungkin saja Xavier sudah menjadi tidak berbentuk karena temperamen Madesh yang tidak terlalu baik. Akhirnya Madesh berhasil menenangkan dirinya.
"Baiklah aku tidak akan menyakiti anak itu. Tetapi tolong beritahu dia jangan berbicara seenaknya! Kalau aku emosi aku tidak tahu apa yang akan aku lakukan terhadapnya!" jawab Madesh dengan tegas.
"Baiklah, aku akan menasehatinya," ucap Azura yang menuruti perkataan Madesh.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com