webnovel

Ketika Dia Pergi Sebentar

Ini bukan kisah laki-laki yang tampan dan juga kaya raya. Dengan wajah yang jelek, dan tidak mempunyai banyak uang tetapi Prasetyo juga ingin merasakan rasanya di cintai dan mencintai seseorang, bagaimana Prasetyo mendapatkan cewek yang bisa menerima wajah buruk rupanya? Prasetyo merupakan seseorang yang sudah bekerja di sebuah Perusahaan yang cukup besar, ia di sana juga sudah bekerja cukup lama. Bekerja dengan sistem shift cukup menguntungkan bagi Prsetyo sendiri. Uang demi uang ia sisihkan untuk biaya pernikahannya yang akan terjadi sekitar beberapa tahun lagi. Namun, ketika mendekati acara pernikahannya, ia bertemu dengan seorang perempuan yang bekerja dengannya atau bisa di sebut partner kerjanya. Mengerjakan pekerjaan bersama, istirahat bersama, dan sudah sering menghabiskan waktu bersama juga dalam waktu yang cukup lama. Sampai pada akhirnya sempat di tegur oleh bosnya, apa yang akan di lakukan mereka berdua? Apakah yang harus di lakukan Prasetyo dalam masalah ini? Apakah akan tetap melaksanakan pernikahannya yang sudah di rencanakan jauh-jauh hari dengan kekasihnya yang bernama Devi atau malah memilih bersenang-senang dengan partner kerjanya yang bernama Mei? Ini juga bukan tentang kisah percintaan saja, tapi juga memberikan pembelajaran tentang dunia kerja yang sangat keras dan licik.

Ervantr · realistisch
Zu wenig Bewertungen
279 Chs

Sebal

"Teman lo bener-bener yaaaa, terus tugas kita gimana? Gue Senin dah berangkat egoo, kalau tugas kita ga selesai, nilai kita yang kena imbas." kesal Azara mengingat dia Senin dah harus berangkat bersama perwakilan guru di sekolah.

"Yaudah ntar kerjain di kosan urang, dia juga ngekos kok. Atau mau besok juga ga papa. Maneh mah tiap hari marah gak takut kualat apa?" Tanya Haekal dan duduk santai di kursinya.

"Besok harus kerjain, bilangin ke teman lo." Ucap Azara kesal.

***

Rendra menunggu Haekal buat pulang barengan di warung Babe. Dia sejak tadi sudah pergi kemana-mana dan sekarang sudah berada di warung Babe lagi. Dia juga sudah makan di sana. Babe juga kaget liat wajah Rendra, dan Babe juga sempat menasehati Rendra karena selalu bikin ulah. Sebelum balik, Rendra minta ditemani ke minimarket dulu mau beli makanan dan sesuatu yang bisa dia makan di kosan dan sebagai cadangan di kamarnya, sebuah keharusan sih ini.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com