webnovel

Ketika Dia Pergi Sebentar

Ini bukan kisah laki-laki yang tampan dan juga kaya raya. Dengan wajah yang jelek, dan tidak mempunyai banyak uang tetapi Prasetyo juga ingin merasakan rasanya di cintai dan mencintai seseorang, bagaimana Prasetyo mendapatkan cewek yang bisa menerima wajah buruk rupanya? Prasetyo merupakan seseorang yang sudah bekerja di sebuah Perusahaan yang cukup besar, ia di sana juga sudah bekerja cukup lama. Bekerja dengan sistem shift cukup menguntungkan bagi Prsetyo sendiri. Uang demi uang ia sisihkan untuk biaya pernikahannya yang akan terjadi sekitar beberapa tahun lagi. Namun, ketika mendekati acara pernikahannya, ia bertemu dengan seorang perempuan yang bekerja dengannya atau bisa di sebut partner kerjanya. Mengerjakan pekerjaan bersama, istirahat bersama, dan sudah sering menghabiskan waktu bersama juga dalam waktu yang cukup lama. Sampai pada akhirnya sempat di tegur oleh bosnya, apa yang akan di lakukan mereka berdua? Apakah yang harus di lakukan Prasetyo dalam masalah ini? Apakah akan tetap melaksanakan pernikahannya yang sudah di rencanakan jauh-jauh hari dengan kekasihnya yang bernama Devi atau malah memilih bersenang-senang dengan partner kerjanya yang bernama Mei? Ini juga bukan tentang kisah percintaan saja, tapi juga memberikan pembelajaran tentang dunia kerja yang sangat keras dan licik.

Ervantr · Realistic
Not enough ratings
279 Chs

Bingung

Jangan bingung Haekal kalau ngomong suka ngasal yang penting suka-suka dia, lagian dia sudah kelamaan hidup di Jakarta, jadi kalau ngomong terserah dia pake apaan.

"Udah lo matematika bareng gue aja." Ucap Ema biar gak ribut.

"Gak mau, terakhir lo ajarin malah salah. 3 kali 3 lo bikin 6, kan gue jadi malu di kelas."

"Lagian 3 kali 3 masih aja ditanyain." Bela Ema.

"Tungguin aja bang Dirga, kan biasanya lo juga diajarin bang Dirga." Arkhan menatap Haekal.

"Gak mauuuuu, bang Dirga gak tau pulang jam berapa."

"Emang Dirga katanya pulang jam berapa, Ma?" Tanya Jeffri.

"Gak tau deh, gue dah kek anak buangan ga dikabarin ga samperin ga ditanyain." Ucap Ema kesal kalau ditanya soal Dirga. Roman-roman pundung nih bocah.

"Ckckck sabar ya bro." Arkhan menepuk punggung Ema sambil memberikan senyum jahil karena dia menahan ketawanya.

"Sakit Arkhan lo nepuknya kekerasan, lembutan dikit dong." rintih Ema heboh sendiri.

"Lemahh"

"Gue sensitif"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com