webnovel

Ketika Dia Pergi Sebentar

Ini bukan kisah laki-laki yang tampan dan juga kaya raya. Dengan wajah yang jelek, dan tidak mempunyai banyak uang tetapi Prasetyo juga ingin merasakan rasanya di cintai dan mencintai seseorang, bagaimana Prasetyo mendapatkan cewek yang bisa menerima wajah buruk rupanya? Prasetyo merupakan seseorang yang sudah bekerja di sebuah Perusahaan yang cukup besar, ia di sana juga sudah bekerja cukup lama. Bekerja dengan sistem shift cukup menguntungkan bagi Prsetyo sendiri. Uang demi uang ia sisihkan untuk biaya pernikahannya yang akan terjadi sekitar beberapa tahun lagi. Namun, ketika mendekati acara pernikahannya, ia bertemu dengan seorang perempuan yang bekerja dengannya atau bisa di sebut partner kerjanya. Mengerjakan pekerjaan bersama, istirahat bersama, dan sudah sering menghabiskan waktu bersama juga dalam waktu yang cukup lama. Sampai pada akhirnya sempat di tegur oleh bosnya, apa yang akan di lakukan mereka berdua? Apakah yang harus di lakukan Prasetyo dalam masalah ini? Apakah akan tetap melaksanakan pernikahannya yang sudah di rencanakan jauh-jauh hari dengan kekasihnya yang bernama Devi atau malah memilih bersenang-senang dengan partner kerjanya yang bernama Mei? Ini juga bukan tentang kisah percintaan saja, tapi juga memberikan pembelajaran tentang dunia kerja yang sangat keras dan licik.

Ervantr · realistisch
Zu wenig Bewertungen
279 Chs

Menyembunyikan

"Tenang, jangan emosi duluu" Jawabnya masih dengan senyuman di wajahnya

"Buruan anjing, lu datang ada keperluan apa?"

Feri duduk di sebuah kursi tepat di depanku, "Jadi gini gue gak nyari ribut sama lu semua, gue cuman mau jelasin aja"

"Jelasin apa bangsat" Aku semakin kesal dengan omongan Feri yang berbelit-belit, "Cepetan intinya"

Feri juga kesal mendengar jawabanku yang selalu dengan nada tinggi, "Gue ngomong sama lu pelan-pelan ya"

"Yaudah jelasin cepet apa permasalahannya"

"Lo kemarin datang ke rumah gue yang undang siapa?"

"Nyokap bokap lo"

"Gak mungkin"

Aku menautkan kedua alis, "Menurut lo?" Gak percaya yaudah, lo tanyain aja ke dia langsung, gue juga gak tau apa-apa atas dasar apa gue di undang"

"Lo deket sama Bunga?"

"Iya" Jawabku dan melihat ke arah jalanan

"Punya nyali juga deketin adik gue sendiri ya"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com