webnovel

Ketika Dia Pergi Sebentar

Ini bukan kisah laki-laki yang tampan dan juga kaya raya. Dengan wajah yang jelek, dan tidak mempunyai banyak uang tetapi Prasetyo juga ingin merasakan rasanya di cintai dan mencintai seseorang, bagaimana Prasetyo mendapatkan cewek yang bisa menerima wajah buruk rupanya? Prasetyo merupakan seseorang yang sudah bekerja di sebuah Perusahaan yang cukup besar, ia di sana juga sudah bekerja cukup lama. Bekerja dengan sistem shift cukup menguntungkan bagi Prsetyo sendiri. Uang demi uang ia sisihkan untuk biaya pernikahannya yang akan terjadi sekitar beberapa tahun lagi. Namun, ketika mendekati acara pernikahannya, ia bertemu dengan seorang perempuan yang bekerja dengannya atau bisa di sebut partner kerjanya. Mengerjakan pekerjaan bersama, istirahat bersama, dan sudah sering menghabiskan waktu bersama juga dalam waktu yang cukup lama. Sampai pada akhirnya sempat di tegur oleh bosnya, apa yang akan di lakukan mereka berdua? Apakah yang harus di lakukan Prasetyo dalam masalah ini? Apakah akan tetap melaksanakan pernikahannya yang sudah di rencanakan jauh-jauh hari dengan kekasihnya yang bernama Devi atau malah memilih bersenang-senang dengan partner kerjanya yang bernama Mei? Ini juga bukan tentang kisah percintaan saja, tapi juga memberikan pembelajaran tentang dunia kerja yang sangat keras dan licik.

Ervantr · realistisch
Zu wenig Bewertungen
279 Chs

Hug

Zee berjalan masuk kedalam kamar, lalu membaringkan tubuhnya di kasur empuknya.

Air mata Zee kembali menetes mengingat kenangan bersama Neneknya.

Zee menghapus air matanya saat Zetta masuk kedalam kamarnya.

"Zee! Bantuin Mama masak, Mama capek dari tadi bersih-bersih terus. Kamu jadi anak cewek kok gak ada gunanya banget sih."

Mata Zee berkaca-kaca mendengar ucapan mamanya. Neneknya tidak pernah kaya gitu, neneknya selalu menyuruh dengan senyuman.

"Iya nantii"

"Ya udah Mama mau lanjutin nyuci baju dulu, nanti kamu yang masak ya," Zee hanya menganggukan kepala, setelah itu Zetta pergi dari kamar Zee.

Setelah Mamanya keluar, Zee mengganti bajunya lalu pergi menuju dapur untuk memasak.

Setelah masakannya selesai Zee langsung membawa ke meja makan, Zee menyiapkan dua piring untuk dirinya dan Mamanya.

"Ma, makan dulu," panggil Zee.

"Kamu kalo mau makan, makan duluan aja Zee!" teriak Mamanya dari luar.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com