webnovel

KETABAHAN CINTA

Ketabahan cinta Dewa dan Indri adalah murid di salah satu SMA di lampung selatan Saat pertama Indri bertemu Dewa, Dewa sangat cuek, dan sedikit berbicara begitulah karakter Dewa. Saat kelas 11 SMA dan satu malam Indri dirampok dan Dewa pun menolongnya namun Dewa kalah dan dia terluka parah dan dilarikan ke rumah sakit. Saat mereka telah lulus sekolah mereka berpisah. Bagaimanakah kelanjutan kisah mereka? Ig: Oipratama._1 blog: hujansajak.blogspot.com e-mail: riyanoi833@gmail.com

OiPratama · Teenager
Zu wenig Bewertungen
22 Chs

KISAH AWAL PACARAN DI SEKOLAH

Setelah Dewa sudah lebih sehat dan sudah dapat pulang kerumah. Indri sering kali main kerumah Dewa, hingga Indrilah yang terkadang merawat Dewa seperti menyuapinya hingga mengambilkan sesuatu yang diingkan Dewa.

Hingga dia sembuh dari luka yang dideritanya. Namun, dihari selasa dimana Indri tidak bisa datang kerumah Dewa karena Indri memiliki banyak sekali tugas sekolah. Dewa ngechat Indri karena dia rindu kepada Indri yang biasanya datang kerumahnya.

"Assalamualaikum, Indri" Salam Dewa

"Waalaikum salam." Jawab Indri

"Kok gak kesini sih?"

"Hemm, maaf ya sayang, soalnya saya lagi banyak banget tugas sekolah, nih"

"Yaudah deh, padahal saya lagi rindu sama kamu"

"Lah, kok bisa? (Tanya Indri dengan kebingungan). Kan saya sering kerumah kamu, juga kan kita sering chattan kok bisa rindu sih?"

"Iya nih, saya juga gak tau"

"Hemm, tapi maaf ya sayang saya gak bisa"

"Yaudah gak apa-apa kok, Indri sayang"

"Hemm,, makasih ya, sayang"

"Iya, Yaudah kamu lanjut belajar gih!"

"Iya, kamu juga istirahat yang banyak ya, supaya cepat sehat"

"Siap, bos"

Mereka pun menyudahi chattan tersebut dan keesokan paginya, Dewa datang kerumah Indri dengan kondisi yang cukup sehat dan mengenakan pakaian sekolah, untuk menjemput Indri berangkat sekolah.

"Assalamualaikum" Salam Dewa

"Waalaikum salam" Jawab orang tuanya Indri.

Indri yang tengah siap-siap untuk berangkat sekolah pun mendengar suaranya dewa itu dengan sangat terkejut hingga Indri berbicara sendiri.

"Hah? (Dengan terkejut), Itu seriusan suara Dewa?, padahal kan saya gak kerumah dia baru kemarin, kok Dewa udah sembuh sih?" Tanya Indri dengan diri sendiri.

Setelah Indri selesai siap-siap untuk berangkat sekolah, Indri pun keluar dari kamarnya kemudian menuju Dewa yang tengah duduk dan mengobrol dengan ayahnya. Sambil memegang pipinya Dewa Indri berkata.

"Ini beneran kamu tah, Wa?" Tanya Indri

"Iyalah, Dri. Emang kamu sangka ini siapa?" Tanya Dewa kembali

Secara spontan Indri pun langsung memeluk Dewa didepan ayahnya. Sambil menangis Indri pun berkata.

"Dewa,, jangan sakit lagi ya, sayanya rindu dengan kamu tau" Kata Indri

"Hemm,, ciee,, cieee, yang lagi rindu sama saya" Goda Dewa

"Udah berangkat sana, nanti terlambat lagi kesekolah" Perintah ayah Indri

"Iya om, ayuk Dri berangkat"

"Ayuk"

Mereka pun berangkat kesekolah, sesampainya disekolah dan ketika didepan kelas Indri. Dewa mengeluarkan coklat dari saku kanannya untuk diberikan kepada Indri. Dewa memberikan coklat itu kepada Indri dengan berlutut dihadapannya.

"Sayang" Panggil Dewa sambil menyodorkan sebungkus coklat kepada Indri.

"Hah? (Sambil terkejut). Ini apaan sih sayang?" Tanya Indri kepada Dewa

"Ini coklat untuk kamu, karena senyum kamu itu sering kali hadir sebagai coklat yang manis kemudian jatuh dihadapan mataku sebagai teriknya sinar mentari"

"Gombal kamu"

"Yaudah ambil nih coklatnya"

Indri pun mengambil coklat dari Dewa itu kemudian mengajak Dewa duduk bersama dikursinya. Lalu Indri memakan coklat itu. Kemudian Indri menawarkan Dewa ikut memakan coklat tersebut.

"Mau gak?" Tanya Indri

"Gak ah, untuk kamu aja" Jawab Dewa sambil menatap wajah Indri.

"Ihh,, kamu ini ya sayang, malah natap saya lagi"

"Apaan sih?, kamu itu loh cantik banget ya?"

"Hemm, pacarnya siapa dulu"

"Ihh, apaan sih?" (Sambil mencubit hidungnya Indri)

"Duh, sakit sayang, gantian sini" (Sambil mencoba meraih hidungnya Dewa. Namun, Dewa menghindar)

"Gak kena, gak kena." (Sambil menjulurkan lidahnya)

"(Dengan memasang wajah cemberut) Awas ya kamu, pulang sekolah nanti saya bilangin ayah saya"

"Jangan dong sayang"

"Bodo" Sambil menjulurkan lidah

"Please dong"

"Iya deh iya"

"Makasih ya sayang" Sambil senyum

Beberapa menit kemudian bel masuk kelas pun berbunyi, Dewa pun mohon ijin kepada Indri agar dia mengijinkannya masuk kekelasnya untuk belajar.

"Dri, saya masuk kelas dulu ya, mau belajar" Dewa memohon

"Emang kamu mau belajar tah?" Tanya Indri

"Iya dong, sayang"

"Biasanya kan kamu bolos terus"

"Dih, bolos apaan, ya kali, pacar kamu yang ganteng, manis ini mau bolos. Bisa rusak nanti nama baik ayah saya" Gurau Dewa

"Nama baik ayah gitu."

"Iya dong"

"Yaudah masuk kelas gih. Belajar yang bener ya" Perintah Indri kepada Dewa

"Iya sayang, ya walaupun pintar atau tidaknya kita saat sekolah itu tidak memastikan masa depan kita baik atau buruk. Tapi dengan belajar kan kita jadi lebih banyak mengetahui hal-hal yang tidak pernah kita ketahui "

"Tuh kamu tau, ternyata pacar saya ini bijak juga ya"

Dengan nada lantang Dewa pun menjawab "Iya dong, pacarnya siapa dulu, Indri"

"(Indri hanya membalas dengan senyuman)

Dewa masuk kekelasnya untuk belajar. Kemudian ketika istirahat pertama Dewa langsung kekelasnya Indri untuk mengajak Indri kekantin.

"Haii, Indri cantik" Kata Dewa lalu Dewa pun senyum

"Haii, juga Dewa jelek" Jawab Indri sambil senyum

"Dih, ganteng gini kok dibilang jelek sih?" Tanya Dewa

"Ganteng dari mananya coba? (Tanya Indri). Wajah kamu biasa-biasa aja gitu kok"

"Iya tah? (Tanya Dewa)"

"Iya" Sambil menjulurkan lidah

"Tapi ketampanan itu tidak diciptakan Tuhan hanya dari rupa. Melainkan dari wajah juga keinginan untuk bertanggung jawab kepada wanita yang dia cintai. Dengan bekerja keras, juga seharusnya wanita itu harus mengerti kemudian memahami kerja keras setiap pria.

Indri pun terkagum dengan kata bijak Dewa yang masuk ke hatinya itu. Kemudian Indri pun mengajak Dewa kekantin.

"Udahlah yuk kekantin, saya haus" Dengan tersenyum sambil memegang tenggorokan

"Ayuk" Jawab Dewa

Kemudian mereka pun berjalan kekantin, lalu dijalan menuju kekantin Dewa pun memegang tangan Indri, dan Indri pun tersenyum karenanya. Sesampainya dikantin mereka pun memesan es 2, bakso 1, juga sosis 3. Saat mereka sedang asik memakan makanan yang dihidangkan ibu kantin. Doni, Jepri dan Dila pun datang dengan mengejutkan mereka secara bersamaan.

"Hayooo" Kata mereka secara bersamaan (Doni, Jepri, Dila)

"Astagfirullah" Jawab Indri dan Dewa secara bersamaan

"Ciee, ciee, kompak nih" Goda Dila kepada Indri dan Dewa

"Apaan sih?" Tanya Indri

"Hahaha"

"Dihh, malah ketawa lagi"

"Udah, udah sayang, jangan marah-marah, lagian mereka kan cuma bercanda" Kata Dewa

"Hemmm, iya sayang" (Sambil memegang tangan Dewa)

"Udah, udah. Kita disini sebenarnya mau makan apa Cuma ngobrol aja nih?" Tanya Jepri

"Makanlah" Jawab Dila

"Yaudah makanya, udah kita pesan makanannya" Kata Doni

"Yaudah pesaninlah, Don" Jawab Dila

"Yaudah, kalian mau mesan apa?, biar saya yang memesankan"

"Saya pesan snack sama es aja"

"Saya sama seperti Dila aja Don" Kata Jepri

"Ok" Jawab Doni

Doni memesankan pesanan mereka juga pesananannya kepada ibu kantin. Setelah itu Doni pun kembali ke tempat duduk mereka tadi. Beberapa saat kemudian pesanan mereka pun datang.

Mereka pun memakan hidangan tersebut. Setelah selesai memakan hidangsn itu mereka pun berbincang sejenak.

"Dri, kamu sama Dewa cocok ya" Kata Dila

"Iya dong, kan kami mata rantai yang menyatu kemudian kekal" Jawab Indri

"Hemmm.. Iya deh iya"

Tak lama kemudian jam masuk kelas pun berbunyi kemudian mereka pun menuju kekelas mereka masing-masing untuk belajar.

Lalu saat Istirahat kedua Dewa pun main kekelas Indri untuk berbincang dengan Indri.

"Haiii, sayang" Kata Indri sambil melambaikan tangsn

"Haii juga sayang" Sambil berjalan kemudian Dewa pun duduk disamping Indri

"Ada apa nih?" Tanya Indri

"Gak ada apa-apa sih, cuma mau memandang indah wajah kamu aja"

"Hemm.. Pulang sekolah nanti kerumah ya, sayang" Perintah Dewa

"Emang ada apa?"

"Ada deh. Kamu datang aja dulu"

"Iya deh Iya"

Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!

Creation is hard, cheer me up!

Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!

Creation is hard, cheer me up!

I tagged this book, come and support me with a thumbs up!

Like it ? Add to library!

Have some idea about my story? Comment it and let me know.

OiPratamacreators' thoughts