webnovel

Suapan Pertama

Ia kira perlakuan manis Viera semalam merupakan awal dari semuanya, tapi ternyata salah. Pagi ini gadis itu kembali pada sikap awalnya, dingin dan cuek. Viera seperti memilki dua kepribadian dalam

satu tubuh.

"Baru juga semalam Viera manis banget, sekarang malah balik lagi kayak semula," gumamnya dengan pelan. Erga kini sedang duduk di meja makan sembari menunggu sang istri membuat sarapan.

"Sarapannya jangan lama, gue ada piket pagi," ucap Viera setelah meletakkan sepiring roti bakar. Gadis dengan rambut sepunggung itu memakan rotinya tanpa ada niatan untuk mengajak Erga bicara. Tentu saja Erga yang melihat itu merasa

sedih. Lelaki itu memakan roti bakarnya dengan tidak berselera.

Viera yang melihat itu jadi merasa tak enak. Ia seperti memberi harapan dengan perlakuan yang ia berikan semalam tapi gadis itu kembali bersikap dingin pagi ini.

"Sorry, Er. Gue terlalu takut buat buka hati

lagi."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com