webnovel

Kelahiran Kembali Yu Feng, sang Master Sistem Bintang Terhebat by 勇

#WSA2022 Sinopsis : "Apa yang terjadi jika dua dimensi yang berlawanan saling bertabrakan?" Yu Feng. Tak ada yang tidak mengenal sang legendaris master bintang, pendiri akademi bintang utara & satu-satunya orang yang telah menguasai 28 bintang mistik itu. Dia meninggal setelah mengorbankan dirinya untuk menyegel naga biru penjaga Tian Xing timur yang tiba-tiba mengamuk sehingga memisahkan benua Xing Mu dengan benua utama. Dua belas tahun kemudian Yu Feng terlahir kembali sebagai Wu Yuxuan menggunakan sebuah Teknik terlarang. Wu Yuxuan adalah seorang murid dari akademi bintang utara yang kini diteruskan oleh cucunya sendiri sebagai kepala akademi. Tujuannya sekarang adalah untuk membunuh rasa penasarannya dengan mengungkap kejanggalan dari kematiannya sendiri dua belas tahun yang lalu. Tapi rasa penasarannya itu kian memanjang setelah menemukan misteri-misteri lainnya yang tersembunyi. Semua misteri itu membawa Yu Feng kepada sebuah rahasia yang saling terhubung dengan kematiannya, mengamuknya penjaga Tian Xing, dan sebuah organisasi bernama federasi 12 bintang yang memiliki kendali atas sistem bintang tertinggi. Seiring berjalannya waktu, Yu Feng akhirnya mendapatkan sebuah fakta mengejutkan dari hasil penyelidikannya tentang energi gelap yang mengancam kehidupan semua orang, terutama orang-orang yang ia sayangi. Tak ingin kehilangan orang-orang tercintanya untuk kedua kalinya, Yu Feng pun harus bersiap mengambil inti bintang suci untuk melepaskan sistem bintang dan mengambil alih posisi kepala federasi 12 bintang untuk menggagalkan misi berbahayanya.

YuuSa · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
3 Chs

Lencana Bintang

1. LENCANA BINTANG

Byurr!

Air yang dingin adalah hal pertama yang menyambut Yu Feng begitu ia keluar dari portal yang entah kenapa menembus tepat dibawah kolam dangkal di sebuah perkarangan rumah sehingga kini semua pakaian termasuk jas lab putih yang masih ia pakai basah. Setelah itu ia segera merangkak keluar dari kolam dan berdiam diri sejenak di sekitar pinggiran kolam itu untuk meredakan rasa pening dan mual yang menderanya - rasanya Yu Feng seperti baru saja keluar dari wahana berbentuk toples yang mengguncangnya dengan sangat cepat.

Setelah dirasa sudah cukup menormalkan keadaan tubuhnya, Yu Feng langsung memperhatikan sekitarnya. Perasaan nostalgia menyelimutinya walau ia yakin sudah banyak perubahan yang terjadi semasa kepergiannya. Ia sendiri juga ingin tau bagaimana nasib Yu Yue cucunya ataupun nasib akademi yang ia tinggalkan.

Sebelum mencari tau hal itu, Yu Feng terlebih dahulu melihat dirinya sendiri secara tidak kebetulan setelah bayangan dirinya terpantul di air kolam oleh sinar bulan.

"Apa itu?!. kenapa bulannya ... bulannya ..."

Suara teriakan terdengar cukup nyaring, dan tentu saja suara terkejut itu bukan berasal dari Yu Feng yang tak terkejut sama sekali saat melihat ada dua bulan yang menggantung di langit malam dunianya ataupun dua matahari kembar yang akan terbit di pagi hari nanti.

Sebelum pergi memeriksa asal suara teriakan itu, Yu Feng terlebih dahulu memperhatikan rambutnya yang sudah tumbuh lebih panjang sehingga ia mencari sesuatu yang dapat mengikatnya, barulah setelah itu Yu Feng menghampiri, lebih tepatnya berusaha mendekat sesosok wanita yang nampaknya dia juga berasal dari bumi dan terteleportasi ke dunia ini setelah melewati portal yang masih sedikit membuat Yu Feng bertanya-tanya tentang kemunculan portal tersebut di bumi, namun ia tak mau memusingkan hal itu untuk saat ini.

Sebelum wanita itu berteriak tentang bulan, disaat yang bersamaan dengan Yu Feng. Wanita yang memiliki penampilan tak seperti mahluk bumi itu juga mendera sakit di kepalanya, tapi hal itu bukanlah seperti yang Yu Feng alami melainkan lebih seperti ia menerima banyak informasi lain yang datang dari si pemilik tubuh yang kini ia tempati.

Benar. Wanita itu sesungguhnya hanya menteleportasikan jiwanya dan ketika melewati portal, jiwanya memasuki tubuh seorang wanita yang berasal dari planet ini.

"Sampai kapan?" pertanyaan itu muncul di kepala wanita itu begitu ia tiba di sisi dunia lain bumi itu.

Pertanyaan seperti itu berasal dari fikiran milik wanita sebelumnya yang diketahui bernama Qiao Lu. Dia adalah seorang wanita yang tengah dalam konflik batinnya karena berada dalam situasi yang terus menekan dan memojokannya.

Sudah lebih dari seminggu Qiao Lu terus bergumam seperti itu, bahkan sampai titik terakhir hidupnya hanya hal itu yang terus terulang di kepalanya. Ia lelah dengan dunianya dan kehidupannya.

Dunia tetaplah kejam meski sudah terisi banyak orang baik sekalipun.

Pemikiran seperti itu terus tertanam di otak Qiao Lu, dan karena hal itu pula Qiao Lu akhirnya memutuskan bunuh diri karena tak lagi sanggup hidup dalam kehidupannya yang menyiksa dirinya. Sampai akhir hayatnya sekalipun Qiao Lu tak pernah sudi memberikan kehormatannya untuk pria bren***k yang menginginkannya, bahkan jika mereka dengan rela membayar dengan harga tinggi sekalipun.

Kehidupan Qiao Lu telah berakhir dan kehidupan Qiao Lu baru kembali dimulai. Seorang Qiao Lu baru yang juga memiliki tekad mirip dengan Qiao Lu yang sudah mati. Ia tidak akan pernah membiarkan seseorang membelokan garis hidupnya lagi. Ia akan terus berada di jalurnya meski banyak rintangan sudah menantinya di dunia yang asing bari Qiao Lu baru.

Menyadari suara derap kaki seseorang, Qiao Lu bereaksi terkejut dengan wajahnya yang tenggelam dalam ketakutan. Namun Yu Feng segera tersenyum ramah padanya sehingga dua orang perempuan dibuat terpesona olehnya.

Ya, ada satu lagi perempuan yang bersembunyi. Perempuan itu telah mengamati Yu Feng begitu ia keluar dari dalam kolam.

Perempuan itu sebenarnya tengah memperhatikan ikan-kan yang berada di kolam sesaat sebelum dirinya terkejut karena ada sesuatu yang aneh dan keluarlah sesosok pria yang memang sudah menarik perhatiannya begitu ia keluar dari kolam dan tertimpa cahaya dua bulan yang juga ikut menyambutnya.

"Senyuman itu!" bisik perempuan yang masih bersembunyi. Ia ikut terdiam bersama dengan Qiao Lu disana sebelum akhirnya Yu Feng mengajak Qiao Lu bicara.

"Apa kau baik-baik saja nona kecil?" tanya Yu Feng dengan ramah.

Begitu menatap bintang-bintang, Yu Feng sudah tau dalam sekejap jika waktu setelah kematiannya sudah berlalu selama dua belas tahun. Saat mengetahuhi hal itu, Yu Feng memandang Qiao Lu seperti memandang cucunya yang mungkin juga sudah seusia dengan Qiao Lu saat ini. Namun dengan tubuhnya yang sekarang tentu saja Yu Feng tidak bisa menyebut Qiao Lu layaknya seorang cucu, jadi ia memanggil Qiao Lu seperti seorang adik perempuannya yang hanya berjarak dua tahun lebih muda dari Yu Feng saat ini.

Qiao Lu masih belum merespon karena perasaan bingung masih menyelimutinya sehingga Yu Feng harus mengulang pertanyaannya kembali.

"Tenanglah nona kecil, tidak ada yang perlu kau takutkan" ulang Yu Feng, namun kali ini ia sedikit berbicara dengan berbisik lembut pada Qiao Lu sehingga perempuan yang sedari tadi bersembunyi memunculkan dirinya dengan langsung memeluk Yu Feng.

Tentu saja Yu Feng menjadi orang yang sangat terkejut selain Qiao Lu karena tiba-tiba ada seseorang yang muncul entah darimana asalnya. Awalnya Yu Feng terkejut, namun saat merasakan sesuatu yang familiar ia langsung mengetahui siapa perempuan kecil yang tiba-tiba memeluknya dengan penuh kerinduan itu.

"Hong Hu?"

"Apa itu kau?" Tanya Yu Feng, meski ia sudah yakin dengan perempuan yang memiliki tubuh sedikit lebih pendek dari Qiao Lu.

"Ternyata benar. Itu anda tuan Yu Feng!" ucap Hong Hu. Ia sadar begitu merasakan deja vu saat melihat cara tersenyum dan berbicara Yu Feng dengan Qiao Lu yang sangat mirip dengan cara Yu Feng berbicara padanya dulu.

Yu Feng terkejut karena perempuan kecil yang dipanggil Hong Hu itu masih dapat mengenalinya, padahal tubuhnya jelas bukan lagi miliknya yang dulu. Tubuh Yu Feng saat ini adalah tubuh seorang ilmuwan bernama Wu Yuxuan yang sudah menjadi miliknya.

Disisi lain, Qiao Lu juga bukan hanya terkejut dengan kemunculan Hong Hu, namun karena penampilan Hong Hu yang tak biasa sehingga ia hanya bisa terdiam melihat sosok manusia tapi memiliki ekor dan telinga rubah berwarna merah. Tentu saja hal ini karena Qiao Lu tidak tau tentang Hong Hu yang sebenarnya seekor rubah merah yang pernah ditolong oleh Yu Feng di masa lalu. Dan asal tau saja, Hong Hu hanya menganggap Yu Feng seorang sebagai manusia yang layak dipanggil sebagai 'manusia' karena sebenaranya Hong Hu membenci semua manusia karena telah membunuh seluruh keluarganya hanya demi batu roh bintang yang dimiliki hewan-hewan suci sepertinya.

"Tuan Yu Feng aku merindukanmu!, akhirnya kau kembali ..." ucap Hong Hu dengan nada sedikit sedih karena bagi Hong Hu, Yu Feng satu-satunya keluarganya saat ini. Kematian Yu Feng di masa lalu tentu saja membuat Hong Hu sangat sedih, bahkan ia kembali menjalani hidup yang rumit sehingga ia harus hidup bersembunyi-sembunyi agar tidak diburu. Hong Hu selalu yakin jika Yu Feng akan kembali karena ia melihat teknik terlarang yang Yu Feng gunakan terakhir kali saat itu - teknik pengikat bintang, begitulah Yu Feng menamainya.

Teknik itu menjadi sebuah teknik yang hanya dapat digunakan oleh Yu Feng pasca selesainya ia menciptakan teknik itu. Dan perlu diketahui, sampai saat ini hanya Yu Feng seorang yang namanya masih menyandang gelar master bintang karena hanya dirinya satu-satunya orang yang dapat menguasai dua puluh delapan bintang mistik di empat rasi besar, dan Yu Feng pula satu-satunya orang yang dapat menciptakan teknik-teknik baru dari mengembangkan keterampilan bintangnya.

Bahkan jika membicarakan tentang celestial core-nya. Yu Feng pula yang menjadi satu-satunya orang yang memiliki celestial core terbesar. Perbandingannya seperti satu galaksi namun dirinya telah memiliki gugus galaksi yang tidak terhitung jumlahnya. Jika divisualkan mungkin celestial corenya seperti tembok besar corona borealis yang merupakan super gugus galaksi.

Reuni kecil Yu Feng dengan Hong Hu pun berlalu begitu seorang wanita lain berteriak dan menghampiri mereka, atau lebih tepatnya wanita tua yang masih cantik itu menghampiri Qiao Lu lalu menarik rambutnya dengan kasar sampai-sampai Qiao Lu harus berjongkok terjatuh.

"Perempuan sial!. lihatlah kelinci ini, dia mencoba menumbuhkan taring untuk memakan daging!" ketus wanita itu. Dia adalah pemilik rumah bordil terbesar yang kini di perkarangan rumah bordilnya terdapat Yu Feng, Hong Hu, dan Qiao Lu tentunya.

"Apa kau sudah bosan memakan wortel?!" tukas wanita itu tanpa peduli ada orang lain disana karena ia tengah tenggelam dalam emosi sehingga tidak memperhatikan sekitarnya, "kau fikir berapa kerugian yang kudapat hah?!" lanjutnya.

Qiao Lu tentu kembali sangat terkejut dan bahkan mungkin ia mulai mengalami syok dengan banyaknya hal yang membuatnya hampir tak percaya jika saat ini ia tidak sedang bermimpi. Sedangkan Hong Hu, ia hanya terkejut biasa dan bersembunyi dibalik tubuh Yu Feng yang hanya memandang pemandangan seperti yang tengah terjadi di depannya itu adalah hal biasa ia lihat.

"Wanita janda ini dapat menutupi kerutan di wajahnya, namun tidak dapat menutupi sifat aslinya sama sekali sejak dulu. Dia masih bersikap seperti ini ... " batin Yu Feng. Ia sendiri mengenal siapa pemilik rumah bordil terbesar di kota Guangxing itu.

Dengan cepat, Yu Feng membaca keadaan. Ia tak bisa membiarkan Qiao Lu dengan jiwa orang lain didalamnya itu terkena serangan mental, padahal ia baru saja datang dan menjadi hal yang dapat Yu Feng teliti tentangnya yang berasal dari bumi. Yu Feng juga sudah dapat menebak jika Qiao Lu yang lama pasti sudah meninggal bunuh diri karena si janda tua kaya itu. Yu Feng juga dapat dengan cepat menebak jika kehidupan Qiao Lu sebelum ia bunuh diri pasti adalah seseorang yang dijual kepada janda tua kaya ini.

"Sepertinya tidak ada yang berubah tentang sesuatu yang bersangkutan dengan uang dan status disini" gumam Yu Feng sebelum akhirnya ia mengeluarkan batu ungu amethys-nya dan menunjukannya kepada si janda tua seolah ingin menukarnya dengan Qiao Lu, namun siapa sangka jika si janda tua itu justru melihatnya seperti Yu Feng tengah memperlihatkan jika dirinya adalah polisi yang akan segera menangkapnya.

"Len-lencana bintang?!" ucap si janda. Wajahnya pun berubah menjadi pucat. Ia ketakutan setelah melihat batu amethys yang ia sebut dengan lencana bintang itu.