webnovel

Kelahiran Kembali Yu Feng, sang Master Sistem Bintang Terhebat by 勇

#WSA2022 Sinopsis : "Apa yang terjadi jika dua dimensi yang berlawanan saling bertabrakan?" Yu Feng. Tak ada yang tidak mengenal sang legendaris master bintang, pendiri akademi bintang utara & satu-satunya orang yang telah menguasai 28 bintang mistik itu. Dia meninggal setelah mengorbankan dirinya untuk menyegel naga biru penjaga Tian Xing timur yang tiba-tiba mengamuk sehingga memisahkan benua Xing Mu dengan benua utama. Dua belas tahun kemudian Yu Feng terlahir kembali sebagai Wu Yuxuan menggunakan sebuah Teknik terlarang. Wu Yuxuan adalah seorang murid dari akademi bintang utara yang kini diteruskan oleh cucunya sendiri sebagai kepala akademi. Tujuannya sekarang adalah untuk membunuh rasa penasarannya dengan mengungkap kejanggalan dari kematiannya sendiri dua belas tahun yang lalu. Tapi rasa penasarannya itu kian memanjang setelah menemukan misteri-misteri lainnya yang tersembunyi. Semua misteri itu membawa Yu Feng kepada sebuah rahasia yang saling terhubung dengan kematiannya, mengamuknya penjaga Tian Xing, dan sebuah organisasi bernama federasi 12 bintang yang memiliki kendali atas sistem bintang tertinggi. Seiring berjalannya waktu, Yu Feng akhirnya mendapatkan sebuah fakta mengejutkan dari hasil penyelidikannya tentang energi gelap yang mengancam kehidupan semua orang, terutama orang-orang yang ia sayangi. Tak ingin kehilangan orang-orang tercintanya untuk kedua kalinya, Yu Feng pun harus bersiap mengambil inti bintang suci untuk melepaskan sistem bintang dan mengambil alih posisi kepala federasi 12 bintang untuk menggagalkan misi berbahayanya.

YuuSa · Fantasy
Not enough ratings
3 Chs

Batu Amethys

3. BATU AMETHYS

Saat melihat batu amethys yang ditunjukan Yu Feng, si wanita janda itu menjadi terkejut. Sebuah reaksi yang sudah lama tidak Yu Feng lihat.

Yu Feng menarik sudut-sudut bibirnya lagi. Ia tersenyum dan melanjutkan rencananya untuk membantu Qiao Lu. Meski yang ia tunjukan bukanlah lencana bintang yang asli.

"Rupanya, penipuan seperti ini masih ada" fikir Yu Feng.

Di masa lalu, saat dirinya menjadi kepala akademi yang dihormati, bahkan oleh kaisar sekalipun. Lencana bintang adalah benda milik Yu Feng yang dianugrahkan sebagai lencana kehormatan oleh kaisar sehingga Yu Feng akan mendapatkan banyak kemudahan hanya dengan menunjukan lencana itu. Contohnya seperti ia mendapatkan makan gratis di kedai yang mewah ataupun perlakuan istimewa di tempat-tempat umum lainnya di Guangxing, walaupun tanpa lencana sekalipun sudah banyak orang yang akan memperlakukan Yu Feng dengan istimewa.

Karena hal-hal perlakuan istimewa itu, Yu Feng bahkan dirumorkan telah menjadi tangan kanan kaisar untuk membantunya di sekitar masyarakat.

Lencana bintang itu sebenarnya tak lain hanyalah sebuah hadiah yang sangat berharga dari istrinya, sebelum menjadi sebuah barang yang banyak diperjualbelikan secara rahasia. Ada banyak batu amethys tiruan yang dapat dibuat dengan begitu mirip dengan milik Yu Feng sehingga beberapa orang akan rela membeli dengan harga mahal sekalipun untuk memiliki lencana bintang palsu itu agar mendapatkan perlakuan istimewa dan disegani orang-orang.

Mereka menggunakan lencana palsu itu untuk keperluan pribadi dan bersenang-senang. Namun hal seperti itu tidak berlangsung lama karena Yu Feng segera mengambil tindakan. Ia bahkan tak tanggung-tanggung akan membawa pelaku yang membuat ataupun menggunakan lencana palsu itu ke pengadilan istana agar mendapatkan hukuman yang berat.

Namun, setelah Yu Feng meninggal. Para pengrajin batu itu mulai membuat lencana kembali untuk dijual dengan harga yang mahal. Siapapun yang berani menawar dengan harga tertinggi dialah yang akan mendapatkannya.

Yu Feng tidak akan berkomentar apapun karena ia sudah menduga hal ini pasti akan terjadi. Lagipula dirinya saat ini harus menggunakan sedikit kecurangan itu untuk membantu Qiao Lu yang tidak tau apapun untuk keluar dari masalahnya.

Yu Feng adalah seseorang yang tidak naif. Ia akan melakukan apapun untuk dapat membantu, meski dirinya bukanlah seorang pahlawan karena ia sadar jika dirinya sendiri masih suka memakai cara-cara yang sedikit curang jika keadaan mendesak.

"Tu-tuan, apakah ada yang anda perlukan lagi dengan saya?, bukankah kemarin saya sudah memberikan daftar semua tamu kepada tuan muda Yu?" tanya si wanita janda pemilik rumah bordil dengan membuat senyuman, seperti berharap mendapatkan keringanan hukuman.

Ekspresi yang ditunjukan sang janda kaya sebelumnya ternyata tidak sepenuhnya membenarkan fikiran Yu Feng tentang lencana bintang palsunya karena si janda kaya berbicara sesuatu yang membuat Yu Feng bertanya-tanya. Yang jelas, Yu Feng kini tau jika lencana-lencana palsu yang ia fikirkan sebelumnya nampaknya masihlah sama seperti saat dirinya masih hidup.

"Dia benar-benar berfikir ini lencana asli ..." fikir Yu Feng yang membaca air wajah si wanita janda kaya. Namun satu hal yang mengganggunya karena si wanita janda kaya itu menyebut seseorang dengan nama tuan muda Yu.

"Tuan muda Yu ... apakah maksudnya cucuku Yu Yue?" batin Yu Feng. Ia memutar otaknya dengan cepat untuk mengganti rencana.

Yu Feng tersenyum, "aku ingin menyewa wanita ini nyonya" ucap Yu Feng.

Raut wajah si wanita janda kaya kembali terkejut, "me-menyewa?. tuan jangan bercanda seperti ini. Jika tuan muda Yu tau lencana yang dipercayakan pada anda kali ini disalahgunakan, rumah bordil ini bisa ditutup. Anda sudah tau itu ... tolong jangan menyulitkanku"

Mendengar jawaban si janda kaya, Yu Feng pun langsung mendapatkan kesimpulan.

"Nampaknya aku cukup paham ... nyonya janda pasti berfikir aku adalah orang kepercayaan Yue" batin Yu Feng.

Sebelum meninggal, Yu Feng memberikan lencana itu kepada Yu Yue cucunya. Tentu saja, Yue sendiri sudah tau kegunaan lencana bintang itu selain menjadi hiasan ikat pinggang dari kakeknya. Dan Yu Yue menggunakan lencana itu seperti Yu Feng menggunakannya dulu. Ia sering mengirim orang kepercayaannya dengan membawa lencana miliknya agar dapat ditunjukan jika ada keperluan mendesak dengan beberapa orang.

"Tentu saja aku tidak akan menyulikanmu, Nyonya. Aku hanya ingin bicara dengannya untuk mengajukan beberapa pertanyaan, sisanya ..."

Yu Feng berjalan mendekat dan bebricara pelan, "sisanya akan menjadi urusan petugas hukum jika mereka tau kau menyiksa karyawanmu, meskipun mereka telah kau beli" bisik Yu Feng dengan sedikit mengancam.

"Tidak. Tidak. Tolong jangan lakukan itu. Kau bisa bicara bebas dengannya"

Yu Feng mengangguk, "terimakasih atas kerjasamanya, Nyonya"ucap Yu Feng sambil tersenyum yang ia buat-buat karena merasa puas setelah sedikit mengusili si janda kaya dengan ancaman palsu itu.

"Nona, ikutlah denganku. Aku ingin bicara denganmu sebentar" ucap Yu Feng pada Qiao Lu yang hanya dijawab dengan anggukan. Setidaknya Qiao Lu cukup sadar niat baik Yu Feng sehingga dirinya yang masih asing dengan dunia barunya dapat menghindari si janda kaya yang menjambak rambutnya tadi.

"Anak kecil aneh itu pergi kemana?" batin Qiao Lu penasaran karena ia tidak lagi melihat Hong Hu yang sebelumnya bersembunyi di belakang tubuh Yu Feng. Hanya Yu Feng yang tau jika Hong Hu sudah kembali ke wujud rubahnya dan bersembunyi kebalik jubah putih Yu Feng. Sementara itu, si janda kaya tadi justru merasa merinding saat melihat senyuman Yu Feng. Ia merasa seperti pernah melihat senyuman itu yang sudah lama tidak ia lihat selama beberapa tahun sejak Yu Feng berkunjung ke rumah bordilnya di masa lalu dan sang janda kaya mendapatkan masalah setelahnya.

"Tidak. Hanya perasaanku saja. Tuan Yu Feng sudah meninggal, tidak mungkin ia kembali hanya untuk mengambil batu itu kan?. Untungnya tuan muda Yu tidak tau hal ini. Jadi, aku tidak akan rugi" gumam si janda kaya yang sangat perhitungan.

Disisi lain, Yu Feng pun jadi ingat tentang sebuah taruhan yang ia menangkan dengan si janda kaya dimana barang yang harusnya ia dapatkan belum ia ambil.

"Aku akan meminta barang itu nanti" batin Yu Feng. Ia berencana untuk membuat pedang baru dari bahan batu phoenik abadi yang langka.

Di sepanjang jalan, Qiao Lu hanya dapat terkagum-kagum dengan suasana yang cukup baru untuknya. Ia juga bertanya-tanya, siapa pria yang berjalan di depannya ini?, nampaknya ia memiliki pengaruh sehingga Qiao Lu saat ini hanya dapat berfikir jika dirinya mungkin akan seperti seorang cinderella yang bertemu pangerannya, ditambah wajah Yu Feng yang tampan seperti para aktor yang bermain film drama kolosal yang biasa Qiao Lu tonton.

"Nona?" panggil Yu Feng yang sudah kelima kalinya pada Qiao Lu yang sedang sibuk dengan imajinasinya.

"Ah, ma-maaf aku melamun"

Yu Feng tersenyum, "itu pasti karena kau lapar. Ayo kita makan dan berbincang" ajak Yu Feng.

"Ide bagus, Tuan. Ayo makan, aku sudah sangat lapar!" timpal Qiao Lu dengan semangat. Selain karena dirinya memang benar-benar lapar, tapi ia juga bahagia karena dapat makan malam dengan seorang pria seperti Yu Feng yang mungkin hanya akan terjadi dalam mimpinya, namun Qiao Lu tidak menyangka jika mimpinya menjadi kenyataan. Qiao Lu bahkan menjadi lupa tentang dunia asing yang ia datangi.

Mereka berdua pergi ke kedai dan memesan makanan yang sama. Qiao Lu ikut memesan mie bawang putih pedas seperti Yu Feng.

Yu Feng membuka pembicaraan dengan memperkenalkan namanya terlebih dahulu, "Namaku Yu- Wu Yuxuan" ucap Yu Feng yang hampir saja ia menggunakan nama aslinya.

"A-ku Qiao Lu, tuan Wu"

"Panggil saja Yuxuan"

"Wu Yuxuan?. aku sepertinya tau nama itu ..." Qiao Lu berfikir sebentar sebelum akhirnya ia ingat sesuatu tentang seseorang yang muncul di televisi saat ia menontonnya, bahkan Qiao Lu mengaguminya.

"Wu Yuxuan sang ilmuwan muda, tampan, dan ajaib itu?!" batin Qiao Lu yang cukup senang mengingat nama sang ilmuwan yang sudah seperti idola baginya. Saat mengingat itu, Qiao Lu baru sadar jika pria yang duduk berhadapan dengannya kini bahkan sangat mirip dengan idolanya, walau penampilannya sedikit berbeda. Terdengar sedikit aneh mungkin, namun Qiao Lu memanglah orang yang lebih mengidolakan banyak sosok cendekiawan dan ilmuwan dibanding dengan para idola yang diidolakan pada umumnya seperti artis, penyanyi, grup band atau apapun itu sebutannya. Bahkan cita-cita Qiao Lu dulu adalah menjadi seorang guru, dokter ataupun ilmuwan dengan menyandang gelar profesor, namun cita-cita itu hanya menjadi sebatas impian untuk Qiao Lu yang hidup dalam kekurangan dan lilitan banyak hutang, ia bahkan tidak menamatkan sekolah menengah atasnya karena sibuk bekerja dengan hasil yang tak seberapa.

Fikiran Qiao Lu kini menjadi melebar lagi tentang bagaimana dirinya bisa sampai di dunia aneh ini. Menabrak tiang listrik bersama dengan sepeda miliknya adalah Ingatan terakhir yang dapat ia ingat sebelum sampai dan berakhir menjadi seseorang yang memiliki nama Qiao Lu ini.

"Apa aku sudah mati dan bereinkarnasi di dunia ini?. dunia macam apa ini sebenarnya?, kenapa ada dua bulan?, apakah ada dua matahari juga nanti pagi?. Dan..." Qiao Lu memandang keluar jendela melihat langit dan hilir mudik penduduk setempat, "apa yang kulihat ini?, kenapa mereka seperti memiliki sesuatu yang bercahaya putih di dekat jantung mereka?. benda itu bergerak semu?" batin Qiao Lu. Namun dirinya masih sedikit penasaran karena ia melihat benda bercahaya itu sangt berbeda di tubuh Yu Feng.

"Miliknya seperti rasi bintang ... sangat indah" gumam Qiao Lu tanpa sadar.

"Oh, sepertinya kau memiliki mata yang bagus, nona Qiao" ucap Yu Feng yang membuat Qiao Lu terkejut karena setelahnya Yu Feng mendekatkan wajahnya padanya untuk bicara kecil, "tolong rahasiakan hal ini. Jangan sampai matamu hilang karena melihat hal yang beda dari diriku ..." bisik Yu Feng dengan menyelipkan sedikit peringatan.