Naoki terbangun dari tidur siangnya yang panjang. suara cericit burung di tangkai pohon yang berada di samping rumahnya membuatnya merasa tenang. Tapi ketika menyadari bahwa dia bukan sedang berada di kamar tamu apartemen Makoto-sensei, ia panik.
Ia meraih ponselnya dan hampir menelpon Makoto sebelum akhirnya ia mengingat keputusannya dan kejadian-kejadian beberapa jam lalu.
Naoki kembali duduk diatas ranjangnya, dan mengusap wajahnya dengan kasar. Ia sekarang harus terbiasa dengan suasana rumah ini yang begitu berbeda dan kontras dengan apartemen Makoto atau bahkan rumah ibunya.
Ia tertawa pelan karena berpikir bahwa dia diculik, melempar ponselnya ke atas kasur.
Naoki membuka pintu kamarnya, menutupnya dengan pelan berjalan menuruni tangga menuju dapur. Ia belum minum air putih sejak datang pagi tadi. Tenggorokannya begitu kering, sambil terus menenggak minumannya Naoki celingukan. rumah ini begitu sepi padahal ada anak perempuan seusia 2 tahun yang pastinya berisik.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com