Willy mengejar sambil mengeluarkan pistolnya, dan ia berhenti saat kaki Akbar berhenti melangkah. Ia sedang mengantri di lampu merah untuk menyebrang.
"Heii..! Akbaaar!" teriak Willy menodongkan senjatanya dari jarak yang cukup dekat. Aksi Willy itu mengundang ketakutan pada warga setempat yang hendak ingin menyebrang juga.
Akbar menengok. Dan mendadak mata terbuka lebar melihat Willy sudah berada di Inggris. "Sial, kenapa ada dia di sini?" Gumam Akbar. Ia melihat ke lampu merah, lampu belum juga berubah warna menjadi hijau. Sangat lama dan membuat ia tidak sabaran ingin berlari dari Willy. Lalu ia mengamati orang di sekitarnya, memilih orang buat di jadikan sandera agar Willy tidak berani menembaknya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com