"Bapak jangan menakuti saya." Tia bergidik ngeri melihat mata Bara yang berkilat-kilat.
Bara berjalan menuju kulkas. Mengambil minuman kaleng. Ia buka tutup minuman itu, lalu meminumnya hingga habis. Ia lirik Tia yang sangat ketakutan. Bara sengaja mengintimidasi Tia agar tutup mulut. Bara menekan bak tong sampah agar terbuka. Ia buang kaleng yang sudah kosong itu sembari menunggu jawaban Tia.
"Kenapa diam Tia? Bicaralah. Apa yang sebenarnya kamu rencanakan dengan Rere? Tikus seperti apa yang kamu bereskan tadi?" Tanya Bara berpangku tangan. Menaik turunkan alisnya menunggu jawaban.
"Saya bingung dengan pertanyaan Bapak. Ketika ingatan Bapak sudah pulih malah Bapak terlihat menakutkan dimata saya." Tia mencibirkan bibirnya, memasang tampang sedih agar Bara tidak menanyainya. Bagaimana pun Tia harus setia dengan janjinya. Tidak akan menceritakan tentang ayah Leon pada siapa pun termasuk pada Bara.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com