webnovel

Tak Bisa Pergi Tanpa Izinku

Mata yang masih terasa berat untuk terbuka membuat Rania benar-benar ingin melanjutkan tidurnya. Namun mengingat hari ini Rania harus kembali melanjutkan aktivitasnya hari ini. Apalagi rencananya hari ini Rania ingin mengajukan pengunduran diri. Jadi dia tidak boleh terlambat datang ke kantor untuk mempersiapkan segalanya.

"Huammm … rasanya aku masih ingin tidur. Tapi hari ini aku harus kembali semangat agar bisa terlepas dari Tuan Alva … eh, tunggu! Tuan Alva mana?" gumam Rania langsung mendudukan diri sambil celingukan ke arah lantai di mana tadi malam Alva tidur di sana.

Tak ada sosok lelaki itu di manapun. Bahkan bantal dan juga selimut yang semalaman digunakan Alva pun sudah kembali digunakan Rania.

"Apa semalam Tuan Alva datang ke sini hanya mimpi saja? Atau laki-laki itu sudah pergi tanpa menunggu aku bangun?" gumam Rania menerka.

Memang saat ini seluruh kesadaran Rania belum terkumpul sepenuhnya. Jadi dia belum bisa membedakan mana yang hanya mimpi dan mana yang nyata.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com