Elvian yang melihat wajah Yulie yang tampak pucat pasih dan tak berdaya, membuatnya mengingat semua kenangan yang tercipta diantara mereka.
Bagaimana dia terus mengabaikan dan menyakiti niat tulus perasaan Yulie padanya. Bagaimana dia selalu memberikan kata-kata kasar kepadanya. Serta bagaimana dia dengan kejamnya mematahkan hati dan harapan Yulie, meski dia tahu kalau hari dimana Yulie berkata dia akan menikah adalah karena dia sudah putus asa.
Secara perlahan Elvian mendekati tubuh Yulie. Dia memeluk tubuh Yulie dengan sangat erat. Elvian benar-benar terlambat untuk menyesali semuanya.
"Yu…. Huaaahhhh!" Tangisan Elvian yang ingin memanggil nama Yulie, terdengar begitu memilukan. Elvian menangis sejadi-jadinya dengan semakin mengeratkan pelukannya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com