"Sudah ku duga, hidungmu mampu mencium aura yang aku keluarkan!!! Awalnya aku berpikir kalau kau hanya sensitif pada bau parfum saja, tapi ternyata tanpa kamu sadari hidungmu menjadi sangat peka bahkan terhadap bau Aura tubuh seseorang!" Alisya berbisik ditelinga Adith dan tersenyum dengan sangat sinis.
Posisi Adith yang sudah terhimpit didinding membuatnya tertekan tak bisa melakukan apa-apa karena Alisya mempersempit jarak antara tubuh mereka yang membuatnya mampu mencium aroma Alisya dengan sangat pekat.
"Apa yang kau lakukan???" Adith menutup hidungnya dan jantungnya berdebar tak karuan dengan sangat cepat dan besar. Alisya yang berada cukup dekat dengannya seolah mendengar bunyi dentuman beduk yang dipukul keras tepat sebelum adzan dibunyikan.
Mendengar dentuman jantung Adith, Alisya langsung memundurkan langkahnya kebelakang memberikan ruang bagi Adith untuk bernafas nyaman dan membelakangi Adith.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com