Malam itu puncak gunung tampak ramai karena kedatangan keluarga Adith dan Alisya yang melakukan perkemahan. Sahabat dari keduanya yang tak tahu tentang rencana ayah Alisya terhadap mereka, dengan penuh bahagia duduk bersama sembari bercengkrama mengelilingi api unggun yang menghangatkan mereka semua.
Mereka duduk setelah sebelumnya memakan makanan yang dimasak oleh ibu Adith dan Ibu Dewi, masakan khas seorang ibu menjadi penambah semangat mereka dalam perkemahan kali itu.Untuk sejenak mereka melupakan semua pekerjaan yang sudah membuat mereka terus berjuang hingga terkadang melalaikan kesehatan mereka. Perkemahan kali itu menjadi bagian dari penyegaran serta pelarian sementara dari kesibukan mereka masing-masing."Mau kemana?" Tanya Alisya ketika dia melihat Adith, bangkit dari tempat duduknya karena teringat sesuatu.Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com