"Roy?" aku terkejut bukan kepalang ketika melihat sosok tak terduga.
Roy tak kunjung membalas sapaan ku. Pandangannya tertuju pada Alvin yang tengah menggendong boneka teddy bear tadi.
"Ada apa? Kenapa kau tiba-tiba kemari?" tanyaku dengan heran dan langsung menghampirinya yang masih berdiri di halaman.
"Aku... Maaf, jika aku mengganggu." jawab nya terbata-bata berdiri di depanku.
Aku tak pedulikan keberadaan Alvin saat ini. "Kau tidak mengganggu, tapi ada apa?"
"Aku membawakan ini untuk mu." Roy memberiku sebuah kotak cokelat yang berbentuk hati.
Aku menaikkan kedua alisku menatap kotak tersebut. "Cokelat?" tanyaku.
"Ya, mengingat apa yang terjadi padamu hari ini, aku ingin kau lebih semangat lagi."
Entah kenapa, timbul getaran di dalam hati. Untuk sejenak dadaku berdegup kencang.
"Terima kasih, kau sangat perhatian padaku."
"Sebagai teman, aku hanya bisa..."
"Ehhem."
Ucapan Roy terhenti dan aku terkejut menoleh ke arah Alvin.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com