Irwan tidak paham dengan ucapan Hana yang bilang kalau Irwan lucu.
Jika perihal fisik, Irwan sangat senang jika disebut dirinya lucu. Tapi kalau Hana menganggap Irwan sedang melucu, jelas itu aneh.
Karena Irwan sedang tidak melucu. Pertanyaan yang Irwan lontarkan itu adalah bentuk pertanyaan yang serius.
"Ya, aku kan udah bilang ke kamu. Aku mau ngelamar di perusahaan kamu." Hana menatap Irwan dengan pandangan menyudut. "Apa jangan-jangan kamu itu secara tidak langsung bilang aku enggak diterima di perusahaan kamu, gituh?" Hana menuduh.
Irwan yang dituduh pun jadi gelagapan.
"Eh, apa? Bukan. Bukan kayak gituh. Kok jadi su'udzon sih." Irwan nyengir.
Irwan merasa panas dingin ditatap sinis oleh Hana.
Tapi, dalam hitungan detik setelahnya, Hana pun tertawa.
"Kok kamu tegang kitu, Wan? Kayak diapain aja sama aku. Aku kan niat melamar di perusahaan kamu. Seharusnya aku dong yang tegang. Bukan kamu?" Hana senang melihat gelagat Irwan yang jadi salah tingkah.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com