webnovel

Mau Dianter Sama Om?

'Sudah kuduga, mungkin saat itu perempuan ini sedang bermasalah dengan suaminya. Syukurlah kalau dia sudah rujuk,' gumam batin Arsya sok sok-an menebak.

"Bawaannya banyak banget, udah dari mana cantik?" Arsya bertanya pada Karin sambil merendahkan badannya agar Karin tidak terlalu mendongak ke atas.

"Udah beli perlengkapan sekolah Om," jawab Intan.

"Oh kamu sekolah tahun ini ya, semangat ya." Arsya mengelus-elus puncak kepala Karin.

Karin hanya menunjukkan gigi putihnya pada Arsya.

"Kamu tiap hari ke sini?" tanya Intan penasaran.

Arsya mendecak. "Enggak, kalau pengen aja sih."

"Oh, kirain."

"Kenapa cuman berdua? Suaminya mana? Malam-malam gini baru pulang shopping suami enggak jemput lagi, dia enggak takut kalian kenapa-kenapa?"

Intan merasakan kegetiran di dadanya, anaknya—Karin pun sama.

Karin lalu menyerobot, menjawab lebih dulu dari Intan.

"Papanya Karin sibuk, jadi dia enggak bisa jemput."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com