webnovel

Jangan Minta Bantuan Aneh-aneh

Hana tidak terpengaruh dengan ledekan Arsya barusan. Dia menganggap itu sebagai pujian untuknya.

Hana menyibakkan rambut panjangnya ke belakang. Berlaga sok cantik.

"Ah, lo syirik aja. Udah ah, gue tutup nih panggilan teleponnya. Gue sibuk, enggak kayak lo yang selalu pura-pura. So sibuk. Raja Drama sesungguhnya sebenernya lo, Sya. Bye!" Hana belum menutup panggilan. Dia masih menunggu balasan dari Arsya.

Terdengar Arsya hanya tertawa. Dia sepertinya sangat senang kalau sudah menggoda Hana soal Irwan.

Dan tiba-tiba, Hana juga ingat sesuatu.

"Eh iya, tadi ibu tiri lo juga datang ke sini. Gila! Muka seremnya enggak pernah pudar, ya. Kira-kira tuh muka bisa gue beli dengan harga berapa, sih?" Hana menggoda Arsya dengan kata-kata setengah meledek.

Hana sangat tidak suka dengan Nia, dan dia tidak pernah segan menunjukkan kebenciannya pada Nia di depan Arsya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com