"Kamu tetaplah Nyonya Lilia Widjaya."
Dengan kata lain, tidak ada apapun yang dapat mengubah fakta itu.
Ucapan pria itu meresap ke dalam hati Lilia dan mengusir kemuraman yang menggelayuti pikirannya. Dunia yang tadinya berwarna kelabu di mata Lilia kini mulai kembali terlihat berwarna-warni. Untuk pertama kalinya sejak dia menemukan Leila di rumahnya, Lilia merasa bahwa dia dapat bernafas kembali.
Jean diam-diam merasa lega saat melihat seulas senyum kecil menghiasi bibir Lilia. Pipi wanita itu, yang tadinya pucat, kini perlahan kembali bersemu merah. Jean berjanji pada dirinya sendiri kalau dia akan membuat Sylvia membayar karena telah melukai hati Lilia separah ini.
"Kamu benar." Lilia membalas tatapan Jean dengan semangat yang baru. "Bahkan kalaupun aku bukan putri Keluarga Pangestu, aku tetaplah istri Jean Widjaya."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com