webnovel

Anak malang

Tangis Risma menggema di lorong rumah sakit , tubuhnya gemetar hebat akibat kecelakaan itu .

"Mas , bagaimana ini ! apa yang harus kita lakukan dengan gadis kecil itu ?" tanya Rina kekasih Alex .

" Kita bawa saja ke rumah ibu !" jawab Alex sekenanya .

"Nanti kalau ibumu menanyakannya bagaimana ? lalu aku harus ikut denganmu ! bagaimana kalau ibumu mengusir aku lagi karena aku ini wanita yang tidak di inginkan ibumu ?" ucap Rina sedih .

Alex hanya diam saja ia juga tidak mungkin menyakiti ibunya yang telah melahirkan dan membesarkannya seorang diri tanpa sosok suami yang telah lama pergi meninggalkan mereka dan ia juga tidak ingin menyakiti Rina kekasih hatinya itu .

Alex semakin dilema , "ya sudah biarkan aku yang membawa Risma ke rumah ibu ! " imbuh Alex .

Keesokan harinya Risma sudah terlihat lebih baik dari kemarin , " Risma ikut om yuk !" ajak Alex .

"Kemana om ! tapi om gak bakalan ninggalin Risma kan om !" ucap Risma sedih .

Alex menurunkan tinggi badannya untuk sejajar dengan gadis kecil itu ,"Risma dengerin om ya ! Risma nanti akan tinggal bersama ibu om yang ada di kota Bandung ! om tidak mungkin bawa Risma , karena om akan bekerja !" imbuh Alex .

"Apa ibu om galak ! Risma takut om !" sahut Risma sedih .

"Tidak ibu om adalah wanita yang berhati lembut , ia tidak akan marah selagi kamu menurut sama ibunya om , ok !"

Risma berpikir sejenak ," tapi om akan sering mengunjungi Risma kan om ?"

"Ya , tentu saja ! om akan mengunjungi mu dan juga ibu om di Bandung !"

"Ya sudah kalau begitu Risma mau tinggal sama ibu om !" jawab Risma .

Tidak menunggu lama Alex membawa Risma ke rumah ibunya di Bandung . Jarak antara kota Jakarta dan kota Bandung tidak memakan waktu lama hanya tiga jam menempuh perjalanan darat meraka sudah sampai di perkarangan rumah ibu Alex yang asri jauh dari hiruk pikuk bisingnya kendaraan .

"Assalamualaikum Bu !" ucap Alex sambil membuka pintu rumah ibu Nilam .

"Wassalamu'alaikum!" jawab ibu Nilam dari dapur .Apa kabarmu nak ?dan siapa gadis kecil yang cantik ini ?

Alex duduk di meja dapur sambil menuangkan air putih di gelas ," nanti kita bicara Bu !"

" Sini gadis cantik ! kamu pasti lapar , ayo kita makan dulu !" ajak ibu Nilam .

Risma makan dengan lahap , perjalan yang cukup jauh membuat perutnya lapar . Sementara Risma makan seorang diri Alex dan ibunya duduk di ruang tamu tak jauh dari meja makan di mana Risma makan .

"Alex , siapa gadis kecil itu ! jangan bilang ia anak kamu ?" tanya Bu Nilam .

"Ish , ibu ini bisanya berprasangka buruk saja kepada anak mu ini ! dengerin Alex Bu , Risma akan tinggal di sini bersama ibu !"

"Apa kamu bilang ! jangan Ngada Ngada deh Alex ! ibu sudah capek jangan bikin ibu pusing !"

"Bu, aku menabrak orang tua Risma sampai meninggal ! tapi Alex belum melaporkannya ke polisi , Alex takut di penjara Bu !"

"Lalu ibu harus bagaimana ?"

" Sementara aku titip Risma di sini ! jika ada perkembangannya tentang jati diri Risma aku akan mengembalikan Risma ke sanak saudaranya !" sahut Alex .

" Terserah kamu saja lah ! ibu juga kesepian , punya anak satu gak pernah pulang !"

" Maafkan Alex Bu ! Alex hanya bisa merepotkan ibu saja !"

"Sudah Alex ! nanti ibu Carikan gadis kampung saja biar kamu stand by di kampung ! toh di kampung juga kamu bukan jadi pengangguran ! ayahmu meninggalkan pabrik teh yang cukup besar di sini ! buat apa kerja di Jakarta !"

Alex menggenggam tangan Bu Nilam ," Bu maafkan Alex , tapi Alex punya kehidupan sendiri ! mungkin suatu saat nanti Alex akan kembali ke sini lagi , ok !"

"Terserah kamulah , capek ibu nasehatnya ! yang penting kamu jangan sampai menikah sama perempuan buaya itu ! sampai ibu matipun ibu Takan pernah merestuinya !"

Alex hanya diam saja , " Bu Alex mau ke kamar dulu ya !"

Karena lelah menyetir mobil sendirian Alex merebahkan tubuhnya di kamarnya yang cukup besar .

"Nak , nama kamu siapa ?"tanya Bu Nilam .

"Nama saya kharisma Bu , bisa di panggil Risma !" jawab Risma sopan .

Tanpa canggung Risma membereskan piring dan mencucinya ," jangan Risma nanti kamu capek !" imbuh Bu Nilam .

"Gak papa Bu , Risma sudah biasa !" jawab Risma .

Ibu Nilam membawa Risma ke kamarnya lalu berbincang-bincang ," Risma kamu bertemu dengan anak ibu dimana ?" .

Raut wajah Risma nampak sedih ," waktu itu Risma lagi jalan jalan sama ayah tapi kendaraan kamu di tabrak mobil dan sewaktu Risma sadar Risma sudah berada di rumah sakit dan om Alex menolong Risma dan ayah !" jawab Risma .

"Risma kalau tinggal di sini sama ibu mau gak ! nanti Risma bisa sekolah lagi dan mempunyai banyak teman ! mau ya !" rayu Bu Nilam yang memang menginginkan Risma tinggal bersamanya .

"Tapi ibu gak galak kan ! ibu gak akan pukul Nilam jika Nilam salah kan ?" tanya Risma .

" Gak Risma , ibu gak Bakan pukul kamu ! ibu akan menyayangi kamu seperti putri ibu sendiri !"

Dua wanita beda generasi itu saling berpelukan erat , " ibu janji akan menjadi ibu yang terbaik buat kamu !"

Sore harinya Alex pamit pulang karena esok lusa ia akan kembali bekerja ." Bu , Alex pulang dulu ya ! oh ya ini ada uang buat Risma dan juga ibu !" imbuh Alex sambil menyodorkan sebuah amplop coklat .

" Tidak usah ibu masih punya uang !" ucap Bu Nilam .

"Please Bu jangan tolak rezeki !"

" Ibu akan terima jika kamu sudah tidak bekerja di perusahaan ayah si perempuan itu !"

"Bu , aku di sana bekerja ! bukannya jadi gigolo atau semacamnya !"

" Tapi proses naik jabatan kamu itu ! kamu tidak melalui proses , baru tiga bulan bekerja sudah jadi manager ! mana ada begitu !"

" Lalu aku harus bagaimana Bu ?"

"Kamu keluar dari zona nyaman kamu ! apa kamu sanggup !"

" Nanti Bu ! Alex pikiran kan dulu , Alex juga tidak bisa sembarang keluar masuk perusahaan seseorang semaunya sendiri ! semau sudah ada kontrak dan tanda tangan , jika aku melanggar aku bisa kena denda atau pinalti .

Ibu Nilam hanya diam saja , ia enggan menasehati anaknya itu . Semakin besar Alex semakin susah untuk di ajak bicara , apalagi jika membicarakan Rina anak pemilik perusahaan di mana Alex bekerja .