webnovel

Inevitable Fate [Indonesia]

Siapa bilang seorang Nathan Ryuu, lelaki blasteran Jepang - Perancis, adalah anak dari seorang konglomerat besar, sudah hancur dan tak memiliki cinta usai dia kalah dari Vince Hong dalam memperebutkan Ruby? Lelaki muda dan berkuasa ini terlalu jauh dari kata menyerah, meski pemikiran itu sempat menghinggapinya di awal-awal perceraiannya. Nyatanya, takdir dari langit mencoba menawarkan asa baginya untuk sekali lagi bertaruh pada cinta wanita tak terduga. Apakah dia berani mengambil taruhan itu? Wanita itu, Reiko Arata Zein, seorang blasteran Jepang - Indonesia yang harus berjuang sendiri ketika dunia sedang menguji dan menderanya. Kalaupun mereka memutuskan untuk bersatu, bisakah menghadapi semua badai yang diciptakan orang-orang di sekitar mereka? Atau lebih baik menyerah demi kebaikan bersama? ================================== =*= Novel DEWASA =*= ================ Tolong yang belum umur 18 tahun jangan coba-coba melirik apalagi membaca novel ini atau penulis tidak akan bertanggung jawab apabila Anda dewasa sebelum waktunya. Bijaksana dan bijaksini dalam memilih bacaan yang sesuai dengan Anda. Language: Indonesia Warning: (mungkin) akan ada adegan-adegan dewasa Source of story: (spin-off) Lady in Red 21+

Gauche_Diablo · Urban
Zu wenig Bewertungen
702 Chs

Tidak Pernah Menyerah Padamu

"Tsk! Sepertinya aku sengaja dibuat kenyang dan penuh agar nanti bisa kau habisi lagi, Ryuu." Reiko memutar matanya.

"Ha ha ha! Karena aku hanya memiliki istriku ini saja yang bisa aku habisi, ya kan?" ucap Nathan Ryuu sambil kedipkan satu mata ke Reiko.

"Ouhh, benarkah itu?" Reiko menusuk satu potong daging sebelum dia masukkan ke dalam mulut untuk dikunyah pelan.

"Hm, sepertinya ada yang meragukan aku … apakah aku harus memberikan hukuman selanjutnya usai ini?" Nathan Ryuu mengerling nakal ke Reiko.

"Ryuu, stop mengaburkan asumsiku dengan hal-hal … semacam itu." Reiko masih saja merasa malu untuk mengatakan sesuatu yang vulgar.

"Hee? Asumsi seperti apa yang sudah kau bangun di kepalamu, sayank?"

"Mengenai berita itu."

"Bukankah sudah aku katakan seperti sebelum ini, bahwa berita itu hanya omong kosong rekaan dari perempuan itu. Bagian mana lagi yang perlu kau ragukan?"

"Hghh … entahlah." Reiko menyerah dan memilih untuk fokus pada makanannya saja.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com