"Tsk! Sepertinya aku sengaja dibuat kenyang dan penuh agar nanti bisa kau habisi lagi, Ryuu." Reiko memutar matanya.
"Ha ha ha! Karena aku hanya memiliki istriku ini saja yang bisa aku habisi, ya kan?" ucap Nathan Ryuu sambil kedipkan satu mata ke Reiko.
"Ouhh, benarkah itu?" Reiko menusuk satu potong daging sebelum dia masukkan ke dalam mulut untuk dikunyah pelan.
"Hm, sepertinya ada yang meragukan aku … apakah aku harus memberikan hukuman selanjutnya usai ini?" Nathan Ryuu mengerling nakal ke Reiko.
"Ryuu, stop mengaburkan asumsiku dengan hal-hal … semacam itu." Reiko masih saja merasa malu untuk mengatakan sesuatu yang vulgar.
"Hee? Asumsi seperti apa yang sudah kau bangun di kepalamu, sayank?"
"Mengenai berita itu."
"Bukankah sudah aku katakan seperti sebelum ini, bahwa berita itu hanya omong kosong rekaan dari perempuan itu. Bagian mana lagi yang perlu kau ragukan?"
"Hghh … entahlah." Reiko menyerah dan memilih untuk fokus pada makanannya saja.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com