webnovel

IDOL!

Bagaimana perasaanmu jika mantanmu mengajak kembali? terlebih dia adalah seorang IDOL... Apakah kau akan menerimanya? atau justru menolaknya? Mari kita saksikan perjalanan kisah cinta Min Yoona dengan seorang IDOL ternama Park Jimin

Paperon123 · Prominente
Zu wenig Bewertungen
37 Chs

Memulai Lagi

"When I was nothing to you

I keep thinking about those times

What am I to you girl what am I to you

I do love you crazy, uh, do you?"

-BTS - intro: what am i to you (english translation) -

☜☆☞

"hahhhh"

sudah ke 4 kalinya Yoona menghela nafas dengan tangan yang memegang kepalanya di atas meja kerjanya. bayangan pertanyaan Jimin semalam masih terngiang di pikirannya.

"apakah kau sekarang membenciku?"

kata - kata itu. 'Benci' bisakah kata-kata itu mewakili perasaannya sekarang? karena kenyataannya justru terbalik. ia begitu ingin berkata bahwa ia sangat rindu dengan Jimin. namun ego dan rasa sakitnya mengalahkan suara hati yang berusaha keluar dari sudut hatinya. 10 tahun tidak dapat membuatnya lupa akan Jimin walau sekalipun ia tersakiti di masa lalu.

"hahh" kembali Yoona menghela nafasnya. sedetik kemudian ia mendengar pintu ruang kerjanya diketuk dan terbuka, dengan wajah kusutnya ia mendongak melihat siapa yang membuka pintu ruang periksanya.

"mukamu terlihat kusut biar kutebak kau pasti memikirkan Jimin" Hyun ri yang berdiri diambang pintu dengan satu tangannya yang memegang handle pintu menatap sahabatnya dengan wajah dinginnya.

kemudian Hyun ri masuk dan bersandar pada tepi ranjang pasien disana, "hey, aku tahu aku tidak berhak melarangmu untuk tidak kembali memikirkan masa lalumu tapi jika memungkinkan jangan membuatnya begitu sulit untukmu Yoona. masih banyak yang harus kau lalui jika kau memilih untuk membuka hatimu kembali dan ingat kau masih harus berhadapan dengan jutaan penggemarnya jika kau memilih ambil resiko bersama dengannya"

Yoona yang mendengar nasihat sahabatnya kembali menjatuhkan kepalanya di atas meja, "ini sulit untukku Hyun ri. aku begitu merindukannya tapi aku juga benci padanya. aku memang tidak ingin berhubungan lebih jauh lagi namun rasanya seperti salah. ada apa denganku?"

Hyun ri hanya merotasikan bola matanya "kau masih berharap padanya Yoona. aku bisa melihat itu dari matamu" ucap Hyun ri sambil bersendekap. "ah sudahlah, aku kemari mau menyampaikan sesuatu. Profesor Lee memintamu untuk datang ke apartemen Green Lake. ia ingin kau memeriksa ibunya yang sudah tua disana karena beliau akan berangkat dinas ke luar negeri"

Yoona mengernyit heran "kenapa aku?"

" karena kau murid kesayangannya? Dan juga dokter umum yang pintar disini dan sudah dipastikan akan naik menjadi profesor, dengan adanya ini bukankah akan menambah koneksimu. jangan lupakan profesor Lee juga salah satu pemegang saham rumah sakit ini. kau jadi bisa naik jabatan lebih cepat dan membuka klinikmu sendiri" Jelas Hyun ri sambil membuka permen karet yang berada di saku jas snellynya

"baiklah untuk detailnya lebih baik kau temui profesor sendiri. kalau begitu kutinggal ya aku ada jadwal operasi" Hyun ri pergi meninggalkan ruangan Yoona.

dengan segera Yoona membereskan mejanya dan pergi untuk menemui profesor Lee yang berada di lantai 3. sesampainya disana ia mengetuk pintu ruangan dan menunggu, saat ia mendengar suara yang memerintahkannya untuk masuk baru ia membuka pintunya dan masuk kedalam.

"ah Yoona duduklah" sambut prof. Lee dengan ramah. "kau pasti kemari karena info yang kusampaikan pada dokter Han ya?"

"benar prof lebih tepatnya bagaimana saya harus memeriksa ibu anda?" jelas Yoona dengan sopan.

"ah itu mudah kau hanya perlu datang disana setiap hari hanya untuk memeriksa kondisinya. dia bisa melakukan kegiatannya sendiri, jika memungkinkan saat kau libur temani dia agar dia tidak bosan"

"aku mengerti jadwal periksamu semakin padat karena kondisi cuaca yang seperti ini. sebisa mungkin aku tidak terlalu merepotkanmu, karena jujur hanya ibukku satu-satunya keluargaku dan aku juga harus menemui istriku yang berada di Inggris. dan tidak memungkinkan aku membawa ibukku kesana. jadi aku meminta bantuanmu Yoona, kau juga bisa membawa Hyun ri untuk bersama menjaga ibukku. bagaimana?" tanya prof. Lee meminta persetujuan Yoona.

karena pada dasarnya Yoona adalah orang yang tidak dapat menolak jika ada yang memerlukan bantuan akhirnya ia mengangguk dan tersenyum kepada profesor panutannya.

"ah terima kasih Yoona aku sangat terbantu, mulai besok kau boleh datang ke sana. ini kunci cadangan" profesor Lee menyerahkan kunci apartemennya kepada Yoona.

"aku harus pulang ada yang harus kupersiapkan untuk berangkat besok" jelas profesor Lee lagi sembari membereskan dokumen-dokumen dimejanya.

"kalau begitu saya permisi profesor" Yoona pun segera pamit untuk pergi.

☜☆☞

Jimin duduk termenung sambil menatap layar ponselnya. semalam Seokjin mengirim kontak Yoona di ponselnya. ia sedikit ragu untuk melakukan panggilan dan hanya bisa terdiam menatap.

"apa yang harus kukatakan?" gumam Jimin saat ini ia begitu frustasi dengan keadaannya. ia ingin memulai kembali dari awal bersama Yoona, tapi mengingat reaksi Yoona semalam saat ia bertanya malah semakin membuatnya tidak percaya diri dan merasa bersalah.

saat Jimin masih berkutat dengan pikirannya, tiba-tiba bel pintu apartemennya berbunyi. dengan segera ia melihat ke layar interkom dan mendapati Seokjin dan kesemua member datang menjenguknya lalu segera ia buka pintunya.

"Jimin-aah!!!" "Hyuung!!"

Jimin tertawa mendengar sambutan antusias dari para membernya kemudian ia mempersilahkan semuanya masuk kedalam.

"Jimin" Taehyung menepuk pundak Jimin didepannya.

Jimin menoleh ke arah Taehyung lalu ia melihat kotak miliknya di pegang oleh Taehyung. sesaat ia merasa bingung kenapa kotak yang berisi kenangannya dengan Yoona berada pada Taehyung namun sedetik kemudian ia ingat telah meminta tolong temannya ini untuk membawanya kemari.

"eoh terima kasih Taehyung-ah, kalian siapkan saja dulu aku mau menaruh ini dikamar" ucap Jimin berlalu pergi dengan membawa kotaknya masuk ke kamar.

dengan hati-hati Jimin menaruh kotaknya dibawah kakinya. dengan cepat ia membuka lemari bajunya yang isinya tidak seberapa banyak dibandingkan di dorm. manik matanya tertuju pada rak bagian bawah lemarinya kemudian ia menaruh kotak kenangannya itu dibawah lemari pakaiannya, ia memandang sesaat benda itu sebelum menutup lemarinya dan beranjak keluar kamar menyusul anggota lainnya di ruang tengah.

☜☆☞

Keesokan harinya...

Yoona berjalan pelan sambil menenggelamkan wajahnya kedalam balutan syal birunya dengan gemetar ia masukkan kedua tangannya kedalam saku mantelnya. suhu sekarang menjadi 5゚C padahal waktu menunjukkan pukul 10 seharusnya sedikit hangat karena sinar matahari. namun ternyata tidak hangat sama sekali justru semakin dingin.

Yoona sedikit menghembuskan nafas lega saat ia melihat gedung apartemen Green Lake sudah dekat, dengan sedikit berlari ia masuk kedalam guna mencari sedikit kehangatan didalam gedung. segera Yoona menghampiri meja informasi di disana dan bertanya lantai dan nomor berapa apartemen tempat profesornya ini tinggal.

setelah ia mendapatkan informasi dilantai berapa profesor Lee tinggal, Yoona langsung bergegas menuju lift dan menekan tombol lantai 15. selagi menunggu Yoona menyibukkan dirinya untuk melihat informasi tentang apartemen ini di internet dan itu cukup membuatnya terkejut. harga satu unit apartemen seharga 1,7 juta USD setara dengan 2 milyar won.

Yoona hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil bergumam, "orang-orang kaya ini mungkin bingung bagaimana caranya menghabiskan uangnya"

bunyi dentingan lift yang menandakan benda itu sudah berada di lantai yang dituju membuat Yoona terburu-buru memasukkan ponselnya kembali. ia berjalan sambil melihat nomor yang tertera pada pintu apartemen.

"40" Yoona melihat pintu disebelah kanannya sekilas lalu melanjutkan jalannya. "41!? ini dia" Yoona berhenti tepat di depan pintu bertuliskan angka 41. sebelum ia menekan bel pintu tersebut ia merapikan kembali penampilannya lalu segera menekan bel.

"ting tong!!" Yoona menunggu sedetik kemudian layar interkom disebelah memunculkan wajah profesornya yang sudah rapi.

"siapa?" tanya profesor Lee

"ini aku prof dokter Min Yoona" jawab Yoona

"oh Yoona tunggu sebentar aku akan membuka pintunya"

kemudian pintu terbuka dan profesor Lee mempersilahkan Yoona masuk. Yuna pun menuduk sopan ke arah ibu profesor Lee saat ia diperkenalkan dan tak lupa ia memberikan buah sebagai hadiah untuk ibu profesor.

"Yoona maafkan aku, aku tidak bisa menemanimu lama. aku harus segera ke bandara" jelas prof Lee dengan sesal.

"tidak apa-apa profesor saya akan menemani nenek disini karena saya sedang libur" ucap Yoona

"benarkah!? kalau begitu aku berterima kasih sekali. ibu aku pergi dulu ya jaga kesehatanmu Yoona akan memantau kondisi ibu dan jangan merepotkan dia ya" pinta prof Lee pada ibunya sekaligus untuk pamit.

"tenang saja ibu akan baik-baik saja. hati-hati oke? sampaikan salamku pada Hanna dan kedua cucu manisku" ucap nyonya Lee kepada putranya.

"pasti bu" prof Lee tersenyum lalu ia menatap Yoona dengan pandangan berterima kasih "Yoona terima kasih sudah membantuku aku titip ibukku ya"

Yoona pun memberikan senyuman ramah terhadap profesor dan berkata, "sama-sama profesor dan hati-hatilah di jalan"

keduanya memberikan ucapan perpisahan pada profesor Lee dan mengantarnya sampai ke depan pintu apartemennya. bersamaan dengan keluarnya profesor Lee, Jimin dan para member juga keluar dari apartemen bahkan mereka juga satu lift dengan profesor Lee yang akan turun bersama di lantai satu. dan tanpa disadari oleh Jimin bahwa Yoona juga berada di satu lantai yang sama dengannya meski mereka belum bertemu.