Pelukan bibi Jenifer membuat aku merasa.lebih lega. Di rumahku aku Tidka mempunyai siapa siapa untuk bercerita. Hanya kepada paman dan bibi aku bisa bercerita dengan bebas. Makannya saat sampai di rumah ini aku seperti kembali dengan kenyamanan yang aku rindukan.
Bibi Jenifer melepas pelukanku dengan lembut. Sementara terlihat di belakang paman David muncul.
"Hei Jihan, sudah lama kau tidak kesini," sapa ya dengan ramah. Dia juga memelukku sesaat.
Aku di persilahkan untuk duduk di sofa ruang tengah. Mereka menatap aku dengan tatapan kasihan. Ya mungkin karena merqk berdua melihat mata aku yang sembab.
"Ada apa kau Jihan? Semua baik baik saja kan?" tanya bibi Jenifer dengan menaruh tangannya di pahaku.
Aku ingin sekali menangis. Tapi aku menahannya. Aku berusaha untuk bercerita.
"Sampai hari ini Steven belum pulang juga," kataku dengan singkat.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com