Hati Charlotte bergemuruh, berkecamuk membaur dengan pikiran negatif yang membuat perasaannya semakin nelangsa. Suara wanita? Siapa dia? Kenapa malam-malam begini, oh tidak ini sudah dini hari. Itu artinya wanita itu berada di ruang yang sama dengan Meena? Tidak, mungkin pendengaranku salah.
"Halo..! Siapa ini? Kenapa kau yang menjawab telepon Meena? " cecar Charlotte setelah memastikan jika telinganya masih normal.
"Aku? Memangnya kenapa kalau aku yang menjawab? Ponselnya berada di dekatku dan orangnya sudah tidur, jadi apa salahku?" jawab wanita itu dari sambungan telepon, jelas sekali wanita itu memprovokasi Charlotte.
"Apa katamu? Kenapa kau bisa berada bersama Meena, hah?!!" emosi Charlotte meledak, dia seakan terbakar amarah dan cemburu dan siap meledak.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com