"Kau jahat sepupu, lihat nih pipiku jadi merah. Dengan apa aku harus menutupinya. Huh...aku jadi gak cantik lagi, sepupu kau benar-benar telah merusak wajahku." Protes Vivian morang-maring. Dia sangat tidak suka wajahnya yang sekarang.
Meena malah terbahak-bahak melihat respon Vivian, dia sangat puas karena telah membalas kelakuan onar sepupunya itu.
"Yah sudah, tidak usah pergi saja. Kan beres. Kau tidak perlu malu lagi nanti" Dia memberi solusi sambil berharap Vivian mau mengikutinya.
"Tidak, aku tetap akan ke sana" ucap Vivian tersungut-sungut. Dia melirik Meena yang masih menahan tawa, Vivian malah semakin gemas melihat senyum Meena yang sangat menawan hatinya.
Dia tersenyum misterius sebelum beranjak dari tempatnya dan menghampiri Meena yang masih cengengesan. Melihat Vivian menghampiri dirinya, Meena menghentikan tawanya dan bersiap menghindar.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com