Untungnya tangan kekar itu bisa menahan tubuhnya. Karena jika tidak, Kinan pasti akan jatuh terjerembap ke lantai dan pastinya itu akan sangat sakit. Apa lagi jika dalam posisi menggunakan sepatu hak tinggi, sudah barang tentu kakinya pasti akan cidera.
Jantung Kinan hampir saja melompat keluar saat menyadari dia hampir terjatuh, tapi yang lebih mengejutkannya lagi, karena tiba-tiba Jimmy sudah mendekapnya erat agar tubuhnya tertahan. Mereka hanya saling bertatapan intens untuk beberapa lama sebelum Kinan kembali tersadar dengan apa yang terjadi. Meski sudah memberi isyarat agar melepasnya tapi Jimmy masih tetap dalam posisinya, masih mendekapnya erat.
Hanya mata hitamnya yang memberi isyarat betapa terpukaunya pria jahat ini kepadanya. Tatapan matanya yang dalam seakan memaksa Kinan untuk ikut tenggelam di dalamnya jika saja tidak ada suara batuk yang mungkin disengaja oleh kedua pelayan itu. Sehingga mereka berdua pun terpisah dengan suasana kikuk yang menyelimuti.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com