Alesha menetap mata George dengan perasaan bercampur aduk. Tangannya perlahan bergerak wajah George yang kusam. Mata coklat itu terlihat sangat suram, mata yang selama ini penuh dengan semangat dan berbinar tajam yang selalu menenggelamkan Alesha, sekarang seakan kering.
"Aku sampai detik ini pun, tidak pernah melupakanmu. Aku selalu menunggumu datang, aku selalu memimpikanmu. Meski hatiku sakit tapi aku selalu saja menginginkan kau datang dan menjemputku seperti yang kau lakukan sekarang. Aku selalu menunggumu, aku selalu merindukanmu. Tapi itu dulu, sebelum pintu hatiku tertutup. Karena waktu yang habiskan untuk menunggumu sudah habis, makan kedatanganmu ini sudah tidak ada artinya lagi.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com