Bibir yang sudah lama ingin di sentuhnya dengan kehangatan bibirnya, merasakan setiap inci kenikmatan di dalamnya tapi Charlotte tidak pernah ingin dia melakukan itu.
Entah kapan gadis yang ada di hadapannya ini akan mencintainya sepenuh hati. Bukannya Thomas tidak menyadari kalau hubungan mereka ini hanya perasaan sepihaknya saja, tapi dia selalu menutup pikiran itu rapat-rapat dengan harapan suatu saat Charlotte akan luluh dengan kesungguhan cintanya. Pun dia bukannya tidak menyadari kalau ternyata perasaan cinta Charlotte yang seharusnya menjadi miliknya hanya ada pada pria yang bernama Meena.
Tapi lagi-lagi dia menutup mata dengan alasan yang sama. Thomas sangat mencintai Charlotte sehingga dia rela menunggunya sampai kapan pun.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com