"Jangan di hentikan, aku sangat merindukan sentuhan ini." Ucap Alesha sambil menatap mata George dengan wajah sendu penuh kerinduan. Jantung George semakin berdetak kencang, apalagi dia merasa tangan Alesha mengiring tangannya untuk menyentuh area tubuhnya yang lain.
"Ap..apa kau tidak apa-apa, Alesha? Per..perutmu apa masih sakit?" Ucapnya tergagap.
Alesha menggeleng, tatapan matanya sangat dalam sehingga George langsung tenggelam ke dalamnya. Tangan George sudah berada di atas dada Alesha tapi sama sekali tidak bergerak. Dia masih tidak berani meskipun darah panasnya sudah naik ke ubun-ubun. Alesha mengerutkan keningnya.
"Ada apa? Kau tidak menginginkanku lagi? Aku mengerti sekarang, kau memang tidak mencintaiku lagi. Kau datang memacariku hanya karena menginginkan pendamping untuk penobatanmu. Aku memang tidak berarti lagi bagimu." Ucap Alesha seraya bangkit meski perutnya masih terasa tidak enak.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com