"Meena.. !!! Jangan pergi, kau sudah berjanji akan mendampingiku sampai aku pulihkan...?!! Meena...!!"teriak Vivian, kedua orang tuanya pun berlari masuk ke dalam kamar dan mendapati Vivian terduduk lemas dengan darah yang berceceran di lantai.
"Ya Tuhan..Vivian? Kenapa lagi sayang? Suster...!!" Teriaknya sang ibu panik.
Sedangkan ayahnya dengan cepat mengangkat tubuh Vivian kembali ke tempat tidur. Semua terlihat sangat kacau, entah sampai kapan ini akan berakhir.
"Meena meninggalkanku lagi, Ma. Aku tidak mau hidup lagi. Untuk apa aku melanjutkan hidupku jika orang yang cintai tidak mencintaiku. Kenapa hidupku bisa begitu buruk? Sebenarnya apa yang kurang dariku, kenapa Meena sama sekali tidak menyukaiku, kenapa?" ratap Vivian sambil berderai air mata. Hatinya semakin sakit menyadari jika ternyata Meena tidak peduli dengannya sama sekali. Itu semua karena perempuan itu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com