Tapi baru saja Jimmy akan melangkah menuju kamar, ponselnya berdering.
"Ya kenapa? Apa kau yakin soal itu? Baiklah, aku akan segera ke sana." Jimmy menutup panggilan ponselnya dan menoleh kearah pintu kamar yang tertutup itu. Dia berpikir sejenak lalu melangkah pergi.
Sementara itu Alesha dan George masih berada dalam gairah yang membuncah. Mereka masih larut dalam kehangatan bibir yang terpaut satu sama lain. Tangan George sudah tidak terkendali lagi.
Tapi pada saat George hendak memulai permainan yang sesungguhnya, tiba-tiba Alesha mengerang sakit sambil memegangi perutnya. Sontak George yang sudah terbang ke awan langsung terjun bebas jatuh kebumi saat menyadari Apa yang dia khawatirkan ternyata benar terjadi. Alesha kembali merasa kesakitan. Sehingga gairah yang yang tadinya membuncah berubah menjadi rasa cemas.
"Alesha, kau tidak apa-apa?" tanya George cemas.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com