George tertegun mendengar ucapan istrinya, dia sudah menyangka Alesha akan berkata seperti itu, istrinya bukan wanita lemah yang bisa dengan mudah di tindas. Dia juga bukan wanita yang akan dengan mudah mengalah dan itulah yang membuat George semakin mencintai istrinya.
Hanya saja, Lolita masih ada di sudut terdalam hatinya yang tidak bisa dihilangkan dengan mudah. Apalagi wanita itu memang masih membutuhkannya dan George pun merasa punya kewajiban untuk menjaganya, setidaknya sampai ada seorang pria yang betul-betul mencintainya dan bersiap melindunginya. Tapi, Alesha tidak setuju dia menghubunginya lagi, apa yang harus dia lakukan.
"Alesha, kau jangan berkata begitu. Aku hanya kasihan padanya, tidak lebih. Aku berencana membawanya untuk tinggal di istana karena di apartemen yang saya berikan sudah tidak aman. Ada yang sering menerornya di sana." Jelas George dengan tatapan penuh harap, tapi mendengar itu Alesha semakin geram.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com