Abian baru saja sampai di rumah Abraham. Sebuah senyum terus saja mereka di bibirnya. Langkah lelaki itu langsung masuk ke dalam rumahnya. Kakinya mengayun cepat untuk naik ke lantai dua.
Setelah sampai di sana, Abian kembali melangkah untuk masuk ke dalam kamarnya. Menikmati kesendirian dan juga memutar semua kejadian yang ia ingat tentang gadis kecilnya.
Waktu telah menunjukkan pukul 10 malam. Kamu lelaki itu sama sekali tak memiliki niatan untuk mengistirahatkan tubuhnya.
Abian hanya melemparkan tubuhnya ke kasur. Maniknya masih menatap menatap langit-langit kamar.
Ingatan Abian terus berputar pada kejadian beberapa waktu lalu. Di saat sore hari, ia mendapat panggilan telepon dari salah satu anggota gengnya.
Abian yang saat itu baru saja tiba di rumah, langsung mengernyit seketika. Pasalnya hari itu bukanlah hari pertemuan mereka. Hari itu juga tak ada masalah apa pun yang terjadi pada Leonard ataupun anggotanya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com