"Sarapan Keana!" teriak Abian dari arah ruang makan. Lelaki itu berteriak sangat kencang untuk mengingatkan gadis kecilnya agar tak lupa sarapan.
Dari meja makan, telah duduk pula Sarah an Megalani yang memnyiapkan sarapan dengan para pelayan. Manik mereka terlihat sangat menikmati aktivitas yang merek alkukan. Sebuah senyum lembut pun sama- sama terlihat dari bibir mereka. Sungguh hari yang menyenangkan.
"Iya, bentar lagi!" teriak Keana dari dalam kamar. Gadis itu masih sibuk menyiapkan buku untuk mata pelajaran yang hari ini. Tangannya sangat sibuk mengobrak- abrik seluruh rak buku dalam kamar. Pakaianna pun tampak belum rapi dengan seluruh atribut yang masih belum ia kenakan.
"Duh, buku matematika gue kemana, ya?" ucap Keana kelimpungna. Jam sudah semakin siang. Namun gadis itu masih sibuk dengan buku tulis yang belum juga yang temukan. Gadis iru terlihat sangat berusaha untuk mengingat – ingat dimana ia letakkan. Namun nihil. Sekelebat ingatan pun tak ia pikirkan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com