webnovel

hell is my space

ini adalah karya asli saya, tidak ada unsur plagiat terimkasi seorang anak lelaki dengan rambut yang panjang dan mata yang buta. memiliki tugas mencari sang ayah ketika kerinduan ibu nya yang berlebihan berubah menjadi penyakit yang ganas. namun bagai mana cara nya agar dia dapat menemukan ayah nya, yang bahkan suara nya saja tidak di kenal nya? saksikan novel ini

ma_biring253 · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
8 Chs

senjata

Seorang gadis menawan dengan badan ramping dan wajah yang cantik, baju yang berkilau setiap butiran mutiara indah bertempel menghias rok kembang itu dengan paduan warna yang cerah membuat siapa saja Merasa tergoda akan kecantikannya.

"Bagaimana ?"tanya Mira dengan senang, memutar mutar badannya membuat rok itu semakin berkembang.

"Kau pikir kami bisa melihat! " Ucap Izael membuat Mira menghentikan pergerakannya, menunkuk sengan lesu ia lupa bahwa tuannya buta.

"Maaf"

"Izael aku ingin bertanya kau berjanji tidak lagi menarik pedang, tapi apakah hanya khusus pedang itu atau... ?" Tanya kira .

"Tentu saja hanya pedang ini " jawan Izael dengan cepat.

"Jika kau masih memiliki uang sebaiknya kau membeli pedang baru, agar dapat melindungi dirimu kedepannya. "

"Izael memegang dagunya sesaat ia melirik Mira. "Baiklah Mira antarkan kami ketoko senjata " pinta izael.

"Baik"

Mereka bertiga pergi dari toko itu meninggalkan pemilik yang menahan sakit nya, wajah yang penuh dengan keringat mengumbar kebencian yang sangat mendalam.

'dasar kau rakyat jelata rendahan, beberapa bangsawan akan menghancurkan mu '

Mereka bertiga pergi ke sebuah toko, toko yang lumayan besar tapi bericiri khas tradisional.

Saat mereka sampai ke dalam.

Berbagai pedang bergelantungan di mana mana.

Di pojok kiri terdapat zirah besi beserta tamengnya.

"Maaf tuan ada yang bisa saya bantu? " Ucap ramah seorang di depan mereka, berdiri di balik meja kecil.

Bertampang sangar dan berbadan besar memiliki kumis hitam yang ujung nya melengkung.

"Bisahkan anda mencari anak ini senjata, jika bisa aku menginginkan dia mempunyai pedang " Ucap Kira dengan ramah.

"Tentu saja, aku akan membawakan sejumlah pedang dan anak itu akan bebas memilihnya " Laki laki itu masuk ke dalam ruangan yang ditutupi oleh tirai putih.

Cukup lama hingga akhirnya dia datang membawa tupukan pedang beserta sarungnya.

Dan meletakan tumpukan pedang itu ke sebuah meja tidak terlalu besar.

"Silahkan pilih yang mana saja "

Izael memilih beberapa pedang mulai dari ketajaman dengan mengetes memakai tangannya dengan cara menggesekan gesekan jempolnya ke mata pedang itu.

"Apakah kalian ingin bertualang tuan?"Tanya penjual kepada Kira

"Tidak kami hanya ingin mencari ayahnya? "Ucap Kira.

"Eee.. Aku kira tuan adalah ayahnya, berbagai kemiripan terdapat dari kalian "wajah penjual itu sedikit terkejut.

"Haha kau benar banyak yang mengatakan seperti itu " Ucap Kira sembari tertawa kecil.

Penjual memegang dagunya menatap Kira dan Izael.

"Tuan apakah kalian mengenal ayahnya" Tanyanya dengan pelan.

"Sebenarnya tidak, tapi dunia ini tidak seluas yang kamu bayangkan. "

"tuan benar aku bisa sedikit membantu tuan.

Di negara kyui terdapat seorang peramal, dia bisa membantu tuan hanya dengan mengecek darah anak itu maka ia bisa menggambarkan ciri khas ayahnya "

"Apakah itu benar, aku ingin tau siapa namanya? "

"Benar, namanya adalab Rujo seorang lelaki yang sangat meistrius "

"Terimakasi banyak "

"Maaf " suara yang menyela percakapan mereka dan membuat kedua orang itu menoleh dengan cepat mendapati Mira memegang sebuah kain petak putih dengan tulisan yang sangat asing

"Tuan, aku ingin mengetahui kain apa ini?"Tanya Mira dengan tangan yang sibuk mengibas ngibas kain itu sehingga mengeluarkan sedikit debu.

"Itu adalah kain sihir yang berguna untuk melindungi diri "

"Sihir !" teriak Izael seolah terkejut dengan kata kata penjual itu.

"Aku tidak menyangka di kerajaan ini juga ada sihir "

"Apa yang kau katakan nak, semua negara memiliki jurus sihir tapi aku ingin tahu dari kata kata mu sepertinya kau tidak dari negara ini. " Tanya penjual penuh curiga.

"Tidak aku berasal dari negri yang tidak dapat di lihat oleh orang orang, negara itu adalah negara sihir hanya segenlintir orang seperti aku yang sama sekali tidak dapat menggunakan sihir"

"Aku tidak akan menanyakan nama negri mu kerena kau tidak akan menjawab, dan jika kau ingin berlatih sihir kau bisa masuk akademi Magicnist sekolah yang mengajarkan jurus pedang dan sihir tapi lebih fokus ke sihir "

"Aku bisa belajar sendiri, berlajar dengan aturan bodoh hanya mengikat mu dan tidak berkembang bahkan mentalmu akan sangat lemah hanya berhadapan dengan seorang perampok mereka akan ketakutan " Izael mengepalkan tangannya dengan kuat.

Penjual itu menghelakan nafasnya. "memang sebagian kau benar, mental mereka tidak besar seperti mu tapi dengan berlatih di sana kau bisa mempelajari jurus jurus baru "

"Itu benar " sela Kira ." Kita perlu belajar bukan hanya jurus tapi... "Kira menunjuk kepalanya dengan kedua jarinya .

"harus menggunakan akal dan kepintaran hanya dengan akal kau dapat membunuh seorang moster dengan mudah tapi jika kau sangat kuat tetapi tidak memakai otakmu mungkin ada saatnya kau akan dibantai habis " Ucapan Kira seperti piso tajam menusuh hati kecil Izael.

"Aku terharu dengan kata kata mu, oh iya bagaimana apa kau sudah memilihnya ?" Tanya penjual kepada Izael.

"Udah " Izael mengangkat pedangnya, pedang yang sangat tajam dan tipis.

Gagang yang dililit oleh kain putih.

Memiliki gaya yang tidak jauh berbeda dengan pedang aslinya.

"Tidak kah kau bisa memilih yang lain seperti pedang yang itu "Menunjuk pedang dengan besi agak lebar "tidakah kau bosan dengan pedang yang hampir sama " Wajah Mira terlihat kecewa.

"Tidak Mira! Mereka memang memiliki gaya yang sama tetapi kekuatanya tidak akan bisa menandingi pedang rukh"

"Pedang Rukh? " Kira merasa bingung dengan sepenggalan kata kata Izael yang bahkan tidak pernah di sebutkannya.

"papa apa kau mengira pedangku ini normal.

Pedang tipis dan panjang hampir dua meter, yang bahkan papa kesulitan mengangkatnya,

Pedang ini adalah pemberian seorang "

"Uawaa !! pedang itu ?"penjual terlihat terkejut jarinya yang menunjuk pedang sedikit bergetar.

"Itu adalah pedang yang sudah lama hilang atau dapat di katakan sengaja di punahkan karena tidak ada yang dapat menggunakannya "

"Benar sekali ternnyata paman ini tidak sembarang penjual "

"Baiklah cukup bicaranya katakan kepada kami berapa harga pedang itu " Tanya kira.

"Tiga keping emas karena kalian sudah menghiburku maka aku akan memberikan diskon menjadi dua keping Emas "penjual itu menyodorkan kedua jarinya.

"Dua keping emas! harga pedang ini sama dengan harga budak ?" Kira terlihat terkejut.

"Apa yang anda katakan, tentu saja pedang lebih mahal dari sampah "

Kira menghela napasnya dan meletakan dua keping emas di meja kecil itu.

"Terimakasi karena telah memberikan petunjuk "

"tidak masalah " penjual itu sedikit tersenyum.

mereka bertiga pergi dari toko itu menyambut kembali matahari beserta bangunan tinggi itu.

"Yos! sekarang kita akan pergi ke negara Kyui dan segera menemui sang peramal dengan begini kita tidak akan kesulitan lagi untuk mencari ayah mu "

"Baik! "ucap mereka serempak.