webnovel

hell is my space

ini adalah karya asli saya, tidak ada unsur plagiat terimkasi seorang anak lelaki dengan rambut yang panjang dan mata yang buta. memiliki tugas mencari sang ayah ketika kerinduan ibu nya yang berlebihan berubah menjadi penyakit yang ganas. namun bagai mana cara nya agar dia dapat menemukan ayah nya, yang bahkan suara nya saja tidak di kenal nya? saksikan novel ini

ma_biring253 · Fantasy
Not enough ratings
8 Chs

budak

Bab 6

"Siapa saja tolong tangkap dia " Teriak seorang ketika mendapati anak kecil melompat dari gerobak nya.

Sekilas anak itu terlihat memakai rantai di leher nya, kaki dan tangan.

Bajunya lusuh dan di mana saja terdapat koyakan.

Dapat di katakan baju yang lusuh itu tidak lagi layak di pakai.

Anak perempuan itu berlari dalam ketakutan melewati Izael.

Namun tangan keras mencengkram pundaknya sehingga ia terjatuh ke lantai batu.

"Knapa kau berlari " Ucap Izael dan menarik tangan anak itu, sekalian memebantunya berdiri.

"lepaskan... " anak kecil itu meronta kesakitan berusaha melepas kan tangan Izael

Kira yang tidak terlalu peduli ,sangat terkejut ia berusaha menghentikannya tetapi sebelum itu terjadi seorang pedagang berteriak dan berlari dengan tergesa.

"Terimakasi tuan telah menangkap nya " pedagang itu menungkukkan kepalanya dan berniat meraih tangan anak itu .

Tiba tiba sebuah tamparan kecil mendarat ke tangan pedagang itu.

"Siapa dia, aku merasakan ketakutan dalam dirinya dan siapa kau "Izael tampak curiga.

"Maaf tuan dia adalah budak ku dan aku adalah seorang penjual budak "

Kira yang sudah terlihat bersalah atas perbuatan Izael ingin menghentikan nya .

Tapi Kira berhenti sendiri saat Izael meraih kantongnya dan melemparkan nya ke tanah dan menghasilkan benturan atara kepingan perak.

"Apa itu cukup, untuk membeli nya "Ucap Izael agak kesal.

"Terimakasi tuan ini sudah cukup "Pedagang itu berlari pelan ke gerobak nya, wajah nya berseri seri bahkan tidak percaya budaknya akan laku di pertengahan jalan begini.

"Izael knapa kau membelinya dan dari mana uang mu sebanyak itu "Kira terlihat marah selain Anak itu Kira lebih kecewa saat uang sebanyak itu lenyap hanya dalam semenit.

"Maaf papa, aku tidak tega melihat nya dan uang itu berasal dari ratu Greenyui, dia memberi ku sebelum kita berangkat "

"Ah sudah lah, dan kau siapa nama mu.

Saat aku melihat mu berteriak seperti nya kau wanita katakan sejujur nya apa kau wanita atau laki laki "

"Aku wanita tuan dan nama ku... " ia tampak brpikir" Aku tidak memilik nama tuan"

"Baiklah nama mu Mira dan sekarang kau akan menjadi milik ku, jangan pernah mencoba kabur dari kami "Ucap Izael.

"Baik tuan " Ia menundukan kepalanya.

"Ya tidak apa lagian dia akan berguna, di antara kita hanya dia yang bisa melihat dan itu akan menguntungkan kita untuk mencari ayah mu " Ucap Kira dan tersenyun.

Mira terlihat terkejut, bukan kerena mereka menerimanya melainkan sepenggalan kata Kira yang mengatakan mereka tidak dapat melihat, awalnya Mira hanya berpikir penuntup mata itu untuk aksesoris saja.

"Izael ulurkan tangan mu " Pinta Kira dan menangkap tangan Izael, segera ia mengores jari Izael sengan piso kecil nya.

Sehingga darah cair berwarna merah bersih keluar secara perlahan.

"Mira minumlah darah ini karena dia akan menjadi tuan mu dengan begini kau tidak akan bisa menghianati kami di mana pun kau berada akan sangat mudah untuk kami mencarinya "Ucap Kira.

Mira mengemut jari Izael dengan pelan dan berhati hati, wajahnya yang cantik perlahan memerah, ketika ia merasa dia sudah kelamaan meminum darah itu dia segera menarik wajahnya.

"Hmm..aku bisa melihat darah ku di dalam diri mu dengan begini akan sangat mudah untuk menemukan mu.... dan berapa umur mu dan setinggi apa kau oh iya bagai mana dengan baju mu"

"Aku, aku, aku tidak ingat tuan dengan umur ku tapi di lihat dengan mu mungkin aku lebih tua dan tinggi ku, lebih tinggi dari mu " ia melihat bajunya yang lusuh dan penuh koyakan di mana mana. "Baju ku masih bisa di pakai " Lirihnya pelan.

"Benarkah, sudah aku katakan kau tidak dapat berbohong selain darah ku yang bereaksi di dalam diri mu warna mu juga menunjukan kau berbohong "

"Maaf tuan aku telah berbohong " Ketakutan terukir di wajahnya.

"Baiklah kita akan membeli baju mu dan jangan panggil aku tuan, Izael adalah nama ku dan papa" Menujuk Kira "Adalah kira "

"Baaik tua.. baik izael."

"Ee tunggu dulu membeli baju? dari mana uang mu " Kira terkejut sekali lagi saat mendengar penjelasan Izael.

"Tenang papa, ratu greenyui memberi ku tiga kantong uang "

"Hee.. "Kira menghelakan nafasnya "Dari mana ia memiliki begitu uang "

"Dia bilang, kerena ingin memberi pelajaran dengan jendral Elden ia mencuri uangnya saat di pertengahan jalan"

"Aduh, apakah raja hutan juga mencuri " Kira memukul kepala nya.

Beberapa menit mereka menunggu antrian dan akhir nya sampai juga, mereka melangkahkan kaki dan memasuki gerbang itu.

Kereta, kuda berjalan beriringan.

Bangunan megah berdiri kokoh di atas tanah , di bawah bangunan itu orang orang berjualan ada yang menjual senjata, buah, pakaian, dll

Namun yang paling menarik perhatian adalah bangunan di ujung sana.

Berdiri dan memiliki lebar dan tinggi yang sangat besar di atasnya terdapat bendera yang melambangkan kerajaan, walaupun di lihat dari kejauhan tetap saja ukurannya tidak terlalu berbeda.

"Baiklah Mira, sekarang tunjukan kami ke toko yang menjual baju khusus perempuan"Ucap Izael.

Mira berjalan menuntut mereka berdua ke sebuah bangunan kecil namun lebar.

Tak lama kemudian seorang laki laki berlari kecil, ia tersenyum ramah dan mengosok gosok telapak tangannya menampilkan cincin yang sangat besar dan berkilau.

"Selamat datang di toko kami, ada yang bisa saya bantu "Ucap laki laki itu ramah.

"Hm.. Kami ingin membeli baju untuk anak gadis ini " Kira menunjuk Mira.

"Baiklah tuan "pria itu mempersilahkan mereka masuk.

Baju yang bergelantungan di mana mana, menambah kesan indah apa lagi dengan baju rok kembang itu di lengkapi dengan berlian kecil, seakan merayu seorang untuk membelinya.

"Maaf tuan apa kalian buta ?" Tanya penjual itu dengan pelan.

"Benar " jawaban singkat dari Kira.

"Baiklah saya akan membawa Baju untuk nya, tuan silahkan tunggu di sini aku akan meminjam Gadis kecil ini " Laki laki itu menarik lengan Mira dan membawanya ke suatu tempat.

Tak lama dia memberikan baju yang biasa, yang menyatu dengan rok warna baju itu terlihat ruyam membuat kesan pemakainya menjadi kurang menarik.

"Pakailah ini, aku tau kau adalah budak jika aku mengatakan baju ini sangat bagus tidak ada alasan bagi mu untuk menolak "Ucap Laki laki itu pandanganya menjadi dingin dan tersenyum licik.

Mira terlihat ketakutan, sekuat tenaga ia mengangguk dan pergi memakai baju itu

"Maaf tuan, aku sudah memberikannya baju dan dia sangat suka itu"

"Berapa harganya ?" Tanya Kira .

"Hanya lima puluh keping emas"

Wajah kira terlihat terkejut "Cih! Kau mau membodohi ku harga budak aja dua ribu keping perak atau 2 keping emas dan kau mengatakan bahwa baju itu lima puluh keping emas"

"Maaf tuan baju ini adalah baju yang sangat indah dan cantik tiap logam emas dan mutiara menghiasi baju ini "ia menatap Mira "benarkan?" tanyanya kepada Mira dan tersenyum licik seolah memberikan ancaman baginya.

"Be, benar " lirih Mira dengan pelan dan gugup.

Izael menghelakan napasnya.

"Lagi dan lagi kau selalu ketakutan seolah kau itu lemah, tidak kah bisa kau mengatakan bahwa baju mu tidak sesuai dengan apa yang di katakan moster tua ini "Izael menunjuk Laki laki itu.

Mereka berdua terkejut terlebih lagi dengan si penjual.

"Kerja bagus Izael aku berpikir kau tidak mengetahuinya, paman aku bisa saja melaporkan kelakuan mu ini dengan prajurit di sana "ancam kira

Penjual terlihat terdiam, wajahnya penuh dengan keringat.

"Berani sekali kau dengan ku, aku adalah bangsawan dan kau adalah rakyat jelata jangan pi-

Kata kata penjual itu berhenti saat tendangan lutut mengarah ke perutnya, membuat dia merasa kesakitan perlahan ia tumbang ke lantai dan meringkuk memegang perutnya, keringat dingin berceceran dari kening laki laki itu.

"Bagai mana papa apa kah seperti itu bagus ?"Tanya Izael.

"Itu bagus tapi ada baiknya kau meniju perutnya terlebih dahulu lalu menendang wajah liciknya itu dengan lutut mu"

Mira yang melihat kejadian ini benar benar terkejut, berbagai pertanyaan ingin ia lontarkan tapi ia sadar waktunya belum tepat.

"Paman kami bisa saja membunuh mu di sini tanpa di ketahui oleh orang lain, tapi kami akan mengampuni mu jika kau tidak berbuat begitu lagi dan, kau memberi kami baju termahal mu untuk dia "

"Baiklah ambil saja yang kau mau dan jangan lagi datang ke sini " Ucapnya dengan suara parau menahan kesakitan yang tak kunjung membaik.

"Kau dengar Mira, ambilah baju yang menarik untuk hati mu, oh iya jika kau berbohong seperti tadi mungkin kami akan mengembalikan mu ke tempat asal sebelumnya. "

"Maaf izael "