webnovel

Greentea Latte

VOL 3. {Greentea Latte Destiny (21+)} = Bab 215 Badboy dingin yang memiliki penyesalan besar kini telah menjelma menjadi pria tampan dan mapan di usianya yang tergolong muda, yaitu 22 tahun. Di usia tersebut, dia telah menyelesaikan S1 di Oxford dan menjadi CEO dari perusahaan Fedrick Company, perusahaan yang bergerak di bidang kuliner paling besar se-Asia Tenggara. Sayangnya, di usia yang tergolong cukup muda itu, dia sudah menjadi duda sehingga dia mati rasa terhadap wanita. Afka menjalani hidupnya dengan monoton, tanpa cinta dan kasih sayang. Hanya ada kebencian yang besar dalam hatinya kepada seseorang. Hingga suatu hari, dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang sangat mirip dengan mantan istrinya. Sialnya, Afka mengenal dengan baik gadis itu. VOL 1,2. {Greentea Latte (18+)} = Bab 1-214 Afka Fedrick, seorang badboy tampan ala novel yang memiliki sifat yang dingin. Dia memiliki penyesalan terbesar dalam hidupnya. Penyesalan yang berhasil membuat hidup cinta pertamanya hancur berantakan. Ghirel Sananta, seorang gadis yang tertatih selama hidupnya. Tak ada kebahagiaan dalam kamus Ghirel sampai Afka hadir dalam hidupnya. Sayangnya, kebahagiaan itu hanya sesaat. Afka kembali menurunkan hujan padanya. Hujan badai yang membuatnya hancur berkeping-keping. Afka adalah penyebab kehancurannya. Afka adalah sosok yang bertanggung jawab atas rasa sakitnya. bagaimana kelanjutan kisah cinta sepahit Greentea yang terjalin diantara lembutnya Latte tersebut? by Depaaac_

Depaaac_ · Teenager
Zu wenig Bewertungen
369 Chs

Jangan Tinggalkan Aku Lagi

Setelah mendapat kabar dari Vian bahwa pria tersebut telah selesai membungkam media di Indonesia dan akan terbang ke Flagstaff malam nanti, Afka langsung bersiap menuju tempat kejadian yang tidak lain adalah restorannya sendiri. Ralat, calon restoran. Dia sudah berada di teras rumahnya, mengunci pintu dan berjalan menghampiri Alvaro yang telah menunggu di dalam mobil.

"Tunggu!" suara teriakan seorang gadis terdengar di suara Afka, membuatnya urung untuk membuka pintu mobil. tangan yang tadinya telah bertengger sempurna di sana, kini beralih ke dalam saku celananya.

"Ada apa Ly?" Bukan Afka yang bertanya, melainkan Alvaro yang dengan cepat turun dari mobil untuk menghampiri Lily yang terlihat cukup panik.

Afka tidak menghiraukan Alvaro. Dia mendekat pada Afka sambil mengontrol nafasnya yang terasa menyakitkan karena berlari dengan terburu-buru.

"Ghirel... Dia dalam bahaya." Kata Lily. Matanya yang memerah telah berair, dia terlihat jelas sedang menahan air matanya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com