webnovel

Greentea Latte

VOL 3. {Greentea Latte Destiny (21+)} = Bab 215 Badboy dingin yang memiliki penyesalan besar kini telah menjelma menjadi pria tampan dan mapan di usianya yang tergolong muda, yaitu 22 tahun. Di usia tersebut, dia telah menyelesaikan S1 di Oxford dan menjadi CEO dari perusahaan Fedrick Company, perusahaan yang bergerak di bidang kuliner paling besar se-Asia Tenggara. Sayangnya, di usia yang tergolong cukup muda itu, dia sudah menjadi duda sehingga dia mati rasa terhadap wanita. Afka menjalani hidupnya dengan monoton, tanpa cinta dan kasih sayang. Hanya ada kebencian yang besar dalam hatinya kepada seseorang. Hingga suatu hari, dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang sangat mirip dengan mantan istrinya. Sialnya, Afka mengenal dengan baik gadis itu. VOL 1,2. {Greentea Latte (18+)} = Bab 1-214 Afka Fedrick, seorang badboy tampan ala novel yang memiliki sifat yang dingin. Dia memiliki penyesalan terbesar dalam hidupnya. Penyesalan yang berhasil membuat hidup cinta pertamanya hancur berantakan. Ghirel Sananta, seorang gadis yang tertatih selama hidupnya. Tak ada kebahagiaan dalam kamus Ghirel sampai Afka hadir dalam hidupnya. Sayangnya, kebahagiaan itu hanya sesaat. Afka kembali menurunkan hujan padanya. Hujan badai yang membuatnya hancur berkeping-keping. Afka adalah penyebab kehancurannya. Afka adalah sosok yang bertanggung jawab atas rasa sakitnya. bagaimana kelanjutan kisah cinta sepahit Greentea yang terjalin diantara lembutnya Latte tersebut? by Depaaac_

Depaaac_ · Teenager
Zu wenig Bewertungen
369 Chs

Berita Sang Suami

Afka menggeliatkan tubuhnya setelah tidur hampir tiga jam. Seharian dia sangat sibuk dengan proyek besar dan juga tugas-tugas kuliahnya. Dia sampai lupa untuk membuka ponselnya.

Hal pertama yang dia lihat di pagi yang cerah bukanlah angka tabungan yang bertambah, melainkan surat pemberhentian proyek yang masuk ke dalam emailnya. Mata Afka yang tadinya sayu kini terbuka lebar kemudian segera duduk dan berusaha menyesuaikan cahaya yang tiba-tiba masuk.

"Apa apaan?!" Kesal Afka.

Dia segera menelfon Bella tanpa berpikir panjang. Tidak perlu menunggu lama, Bella segera mengangkat panggilan tersebut.

"Ada apa Sir?" Tanya Bella dengan suara khas bangun tidur. Afka bisa menebak bahwa Bella baru saja membuka matanya.

"Siapa yang sudah memberhentikan proyek tanpa ijin dari saya?!" Ketus Afka. Proyek ini harus segera di selesaikan, bukan malah mengundur waktu yang dapat menyebabkan banyak masalah. Satu detik terasa sangat berharga untuk proyek besar kali ini.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com