Siska mengerjapkan matanya berusaha mencerna segala hal yang tiba-tiba datang. Rasanya ini mustahil ia dapatkan seumur hidup,rasa sayang dari kedua orang tuanya.
"Mamah tau?"tanya Siska dengan mata berkaca-kaca. Sial! Ada apa dengan dirinya? Kenapa hatinya jadi teremas,terasa nyeri dan hangat dalam waktu yang berasamaan.
"Kami memperhatikan kamu terus,Siska."kata Mamahnya.
Siska tak bisa menahannya lagi,dia segera memeluk orang tuanya dengan erat dan meminta maaf berkali-kali.
"Maaf! Maafin Siska karena membenci kalian,"kata Siska di sela tangisannya.
Johannes mengelus punggung Siska,sedangkan Mariana menciumi pucuk kepala gadis itu menyalurkan rasa sayang yang selama ini terpendam begitu dalam.
"Maafin Papah juga karena kasar sama kamu. Papah cuman ingin kamu jadi gadis yang tahan banting."Johannes menjeda kalimatnya,dia menghela nafasnya sejenak sebelum melanjutkan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com