Sedari tadi Didan tidak pernah bisa diam dikarenakan laki-laki itu yang merasa kurang nyaman berada dalam satu ruangan dengan seseorang yang terkenal kejamnya. Bahkan, Alfiz yang menjadi sasaran pelampiasan dari sahabatnya tersebut yang membuatnya benar-benar jengah.
"Fiz," panggil laki-laki itu dengan wajah yang ditekuk. Didan tidak berhenti untuk mencoleknya mengganggu Alfiz yang sedang memainkan ponselnya tersebut membuat nya berdecak kesal.
"Apaan, sih, lo?!" kesal Alfiz dengan kening yang berkerut. "Bisa diam nggak, sih?!"
"Ayo balik, gue nggak nyaman di sini, anjing!" bisik laki-laki itu penuh penekanan. "Gue ngerasa mau mati kalau kelamaan di sini."
"Hh, lo aja sendiri sana yang mati! Kalau gue, sih, ogah banget!"
Alfiz langsung mencoba untuk melepaskan dirinya dari laki-laki tersebut yang saat ini duduk di sampingnya membuat seseorang yang sedari tadi sedang memainkan ponselnya pun langsung memusatkan perhatiannya ke arah dimana kedua sahabatnya tersebut berada.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com