Keesokannya Gilgamesh terlihat sedang berbaring memandang ke layar transparan di depan-nya.
"System"Ucap Gilgamesh
[Ya Host]
"Panggil aku Gilgamesh,Gil,atau yang mulia"Gilgamesh berkata saat memikirkan tentang Enkidu dia merasa semua yang dilaluinya dengan yang disebut 'reinkarnasi Enidu' palsu walaupun dia memiliki ingatan Enkidu, Kepribadian, sifat, dan kebiasaannya bukanlah Enkidu yang dia tahu sebagai temannya.
[Disetujui .... System sekarang akan memanggil anda Gil]
Gilgamesh menyenandungkan 'hmph' dan berkata"Itu bagus, dan kau harus mengubah nada suara Robotik itu dengan suara yang indah, merdu, dan sedikit feminim."
[Disetujui]
Gilgamesh puas ketika mendengar nada suara baru System karena itu lebih baik daripada nada bicara sebelumnya yang monoton seperti robot.
"System apa kau bisa menarik Jiwa Enkidu dari Alam Semesta Nasuverse dan mengganti yang sekarang dengan-nya kalau bisa Jiwa yang sekarang dihilangkan atau satukan keduanya, jika disatukan jangan biarkan kepribadian Enkidu 'asli' terpengaruh oleh yang sekarang." karena dia Gilgamesh merasa dari hari ke hari perasaan ini semakin kuat dan menjengkelkan jadi dia tidak punya pilihan selain melakukan ini
[Ya Gil, System bisa melakukannya, System sudah melakukan pemindaian kepada jiwa Enkidu dan jiwanya tidak lengkap bagian yang tidak lengkap pasti adalah Enkidu asli di Nasuverse. ketika dilakukan penggabungan Enkidu akan mendapatkan semua kemampuannya kembali]
Gilgamesh mengangguk"baiklah. Mari lakukan."
Gilgamesh mencari Enkidu dia menemukannya bersama Arthuria berjemur sinar matahari pagi"Enkidu aku tahu bahwa jiwamu tidak lengkap dan kau pasti selalu merasa ada yang hilang dan aku yakin kau pasti tau apa itu?"Ucap Gilgamesh pada Enkidu yang terkejut
Enkidu terkejut, dia terlihat sedih"Ya ... aku merasa dan tau bahwa kemampuan Age of Babylon dan Enuma Elish tidak kumiliki. Yang kutahu adalah jika aku memberitahumu itu dan kau melengkapinya aku merasa aku akan menghilang."
Arthuria berbalik ke Gilgamesh yang terus menatap ke Enkidu tanpa mengubah ekspresinya"Gilgamesh! Kau tidak bisa membunuh Enkidu hanya karena dia berbeda dari Enkidu yang kau kenal!"
"Diam. Itu adalah keputusannya untuk memutuskan jika dia ingin, aku akan mengganti jiwanya dengan Jiwa Enkidu asli jika tidak maka tidak."jawab Gilgamesh
Enkidu menghentikan Arthuria yang terlihat akan mencengkeram kerah Gilgamesh dia kemudian menjawab sambil tersenyum"Aku akan menerimannya Gil aku juga merasakannya dan tahu bahwa kau semakin tidak nyaman dan jengkel sampai kau tidak bisa menahannya lagi karena aku bukanlah Enkidu yang asli."
Gilgamesh memeluknya dan berkata "kau tidak perlu khawatir ini tidak seperti kau akan menghilang. jiwamu akan menyatu dengan Enkidu yang asli dan kau akan menjadi Enkidu yang asli dan terus hidup"
Enkidu meringkuk dipelukan Gilgamesh dia mengeluarkan air mata dari matanya dan menjawab sambil mengangguk"mn."
'System lakukan'
[Disetujui .... mengurangi 2.503.000 poin]
Tubuh Enkidu diselimuti cahaya hijau keemasan yang lembut yang kemudian di atasnya terlihat seorang yang sama persis dengannya dengan tubuh transparan dan mata tertutup dia kemudian masuk ke dalam tubuh Enkidu.
Setelah 5 menit cahaya memudar terlihat Enkidu yang sekarang sedang tersenyum, memandang Gilgamesh dengan lembut. Atmosfir dan aura yang diberikannya sekarang sangat berbeda. dia sekarang terlihat suci, kecantikannya tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata, memancarkan aura yang lembut dan damai seolah dia adalah alam itu sendiri.
"Lama tidak bertemu Gil."dia berkata dengan suara lembut dan menyenangkan di telinga
Gilgamesh berjalan ke Enkidu mengulurkan tangannya dan memegang pipi Enkidu"Apa ini benar-benar kau?"
Enkidu Mengangguk lalu mengalihkan perhatiannya ke Arthuria lalu berkata dengan syukur dan tulus"kau pasti King Arthur yang memegang Pedang Suci Excalibur, terima kasih kamu sudah menemani Gilgamesh selama ini."
Arthuria yang tertegun dengan aura, sikap, dan kehadiran Enkidu yang mengesankan dan berbudi luhur dia merasa agak tertekan. Ketika mendengar Enkidu bicara padanya dia keluar dari keterkejutannya"Y-ya ... Salam kenal"Arthuria mengulurkan tangannya untuk berjabat
Enkdu menerima uluran tangannya menggenggam tangan Arthuria dengan keras"ya salam kenal juga, Kuharap kau menjadi lebih jujur dan dewasa."dengan senyum yang agak meremehkan
Arthuria tahu makna dibalik kata-kata Enkidu 'Jadilah lebih berani dan jangan terlalu sopan dan malu di depan umum jika bersama Gilgamesh dan tubuhmu seperti anak kecil jadi tumbuhlah' Arthuria seperti kucing yang ekornya diinjak Dia membalas genggaman Enkidu udara terasa berat disekitar mereka saat Mereka menatap dengan perjuangan.
Gilgamesh memisahkan mereka berdua sebelum hal-hal menjadi lebih merepotkan"Sudahlah. kita nanti akan merayakan reuniku dengan Enkidu jadi kuharap kalian berdua bisa akrab."
Enkidu melepaskan tangan Arthuria, menatap Gilgamesh dengan senyum minta maaf lalu digantikan dengan tatapan penuh semangat"Ya. Gil sudah lama kita tidak bertemu ... bagaimana kalau kita melanjutkan pertarungan kita kembali?"
Gilgamesh juga tersenyum penuh semangat sambil mengingat saat pertama bertemu Enkidu"Heh. Aku sudah tidak sabar menantikan pertarungan kita kembali tapi, sebelum itu kita harus melawan Bull of Heaven."
"Aku tidak bisa membantu, aku tidak bisa terbang."Arthuria berkata sedikit menyesal Ahoge-nya terkulai seolah menunjukan perasaanya
Gilgamesh membelai kepala Arthuria dia selalu penasaran tentang rambut Ahoge karena bahkan di Zaman Dewa sesuatu seperti ini tidak diketahui. Ada saat ketika Gilgamesh mencoba menariknya tapi Arthuria langsung memukulnya dan memegangi kepalanya di area Ahoge dengan mata berair.
"Kau harus melawan satu metafisika lain. Karena menurutku tidak hanya akan ada satu Metafisika yang muncul."Gilgamesh berkata pada Arthuria
Arthuria menjadi lebih baik. Kemudian Gilgamesh mengalihkan pandangannya ke arah Enkidu dan tersenyum"Kita akan bertarung dan Membunuh Bull of Heaven seperti dulu."
****
Di siang hari tepat di saat matahari sedang bersinar terang tiba-tiba muncul awan petir hitam, itu berubah menjadi badai hujan yang menutupi langit, Dunia diselimuti kegelapan saat orang-orang panik, dan Para Peringkat-S sedang menyelidiki. napas ilahi yang menakutkan turun, yang tampak Suci, Ilahi, lembut, dan nyaman. Orang-orang berlutut dan berdoa sambil melihat ke langit. Kemudian, terlihat kuku emas raksasa yang diselimuti petir datang dari tengah Kota Menghantam kota karena tekanan dan kekuatan yang dimilikinya kota itu hancur karena petir yang menyambar dan berderak di seisi kota, orang-orang mati, dan kota hanya tinggal puing-puing.
Kemudian dari badai kedalaman badai terlihat Banteng Emas dengan besar melebihi 5 Kilometer dengan petir yang berderak di sekelilingnya. Orang-orang menatap ke atas dengan tatapan kosong dan Putus asa, Peringkat-S sadar bahwa Banteng Emas Raksasa itu adalah Beast of God, Bull of Heaven yang berasal dari Puisi dan legenda Epic of Gilgamesh, mereka tidak mampu menghadapinya dan merasa putus asa.
"Tenanglah semuanya! Apa kalian sudah lupa bahwa King of Heroes Gilgamesh ada disini kita harus berharap dia akan kembali Membunuh Bull of Heaven."Edward berkata dengan harap dan semangat dia bersemangat untuk menyaksikan pertempuran legendaris Gilgamesh melawan Bull of Heaven peringkat S yang mendengarnya mendapatkan kembali semangat mereka
Kemudian terlihat 2 orang di langit, seorang Pria tampan yang hanya bisa diartikan sebagai keindahan, rambut emasnya yang seperti debu emas yang terlihat sempurna memancarkan Kecemerlangan yang ilahi, dia mengeluarkan aura yang sombong, agung, dan Ilahi, memakai Baju besi emas dengan jubah merah di bawahnya yang berkibar tertiup angin dan Seorang wanita berambut hijau, memakai Jubah dan celana putih polos dengan kalung hitam panjang dengan ujung seperti ujung mata tombak, dia memancarkan kelembutan, dan kecantikan yang suci yang akan membuat seseorang tidak akan berani memiliki pikiran kotor tentangnya.
Gilgamesh memandang Gugalanna berkata"O Gugalanna aku akan membunuhmu lagi dan kali ini tanpa penyesalan."
Gugalanna mendengus menatap Gilgamesh dengan marah.
Aliran energi mistik yang sangat besar menyebar ke sekeliling ruang di sekitarnya dan berkumpul di satu titik, di atas tangan Gilgamesh muncul portal emas darinya keluar Kunci emas yang seperti pedang.

Gilgamesh mengedepankan tangannya, kunci yang di tangannya bagian bawahnya berputar kemudian melepaskan Sirkuit sihir merah bercabang ke langit dan kembali ke dalam pedang. Gilgamesh melepaskan Kunci yang berubah menjadi Bulatan emas, yang darinya keluar Pedang berbentuk silinder.

"O Ea, Singkirkan musuh di depanku."
Seolah merespon, Pedang silinder memutar udara sambil berputar seperti bor turnneling.
Angin puyuh merah terbentuk dan menarik udara lebih banyak lagi, dan tornado kecil terbentuk.
Kedua siklon bergabung dan menciptakan distorsi yang lebih besar di udara, semua ini ditarik dan dikompresi dalam pedang.
Lapisan angin semakin padat, Melampaui hukum-hukum fisika, dengan cepat berubah menjadi senjata yang merobek semua ciptaan, dan mulai mengembun menjadi celah di ruang itu sendiri.
Suara dan cahaya menyatu dalam distorsi, keheningan dan kegelapan melingkari pedang. Seolah ingin membangkitkan lolongan senjata yang tampaknya hidup, Gilgamesh mencengkram Ea lebih kuat dan mengayunkannya ke arah Banteng Surgawi.
Distorsi pecah.
Gelombang tekanan memisahkan ruang di dekatnya.
"Tebasan" pedang memutar dan merobek ruang melesat ke Bull of Heaven Gugalanna memberi jalan ke celah yang tak terhitung jumlahnya di kenyataan. Tebasan Ea menghancurkan Petir yang melindungi, Gugalanna mengangkat kakinya mencoba menghalau tebasan yang mengarah padanya, namun gagal karena tebasan itu lebih cepat daripada dirinya saat seluruh tubuhnya terkena tebasan Ea, itu membuatnya terpental melintasi langit, saat bagian tubuhnya hancur.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Author disini👐
Bagi yang punya keluhan atau saran apa pun silahkan berikan komentar.