Shiro POV
"White Launcher" ucap Smoker
Aku yang sudah mengetahui cara bertarungnya Smoker, langsung menangkis serangannya dengan menggunakan Pedang Kayuku saja.
Dalam pertarungan kali ini aku harus waspada karena senjata yang ia gunakan terbuat dari Batu Laut.
Ketika serangan Smoker berhasil aku tahan dengan Pedang Kayuku, aku langsung memasang Busoshoku ke tangan kiriku.
"Shiro Punch"
Dengan gerakan yang cepat, aku langsung meninju Tubuh Smoker menggunakan Tangan kiriku.
Meskipun aku telah memakai Busoshoku Haki, tidak ada yang berubah dengan Tangan Kiriku meskipun sudah dilapisi oleh Haki.
Duuukk...
"Bruaaaakk" (Smoker memuntahkan darah)
Ketika dia memuntahkan darah dari Mulutnya itu, dia memuntahkannya kepadaku sehingga mengenai Jaketku.
Karena aku tidak ingin Jaket berhargaku kotor, aku langsung membersihkannya dengan menggunakan Api Biru milikku.
Sesaat setelah jaketku kembali bersih, aku menendang Smoker yang sedang terjatuh ke Pasukannya yang ada dibelakangnya.
Akan tetapi, aku tidak boleh meremehkan lawan yang aku lawan.
Syuuuttttzzzz....
Secara tiba tiba, Tashigi yang sebelumnya berada di kerumunan Angkatan Laut itu tadi langsung menyerangku menggunakan Pedang milikknya.
Serangan dadakan itu berhasil aku hindari dengan mudah karena dia tidak menggunakan Haki.
"Buah Iblis Tipe Logia ya?" ucap Smoker
"Tashigi, kembalilah! Kau tidak sepadan untuk melawannya" teriak Smoker
"Saya tidak bisa melakukan hal itu" ucapnya sambil mengayunkan pedangnya kepadaku secara terus menerus
Yang bisa aku lakukan saat ini hanyalah menghindari serangan serangan yang dilancarkan oleh Tashigi kepadaku.
"Nona, saya tidak berkeinginan untuk melawan anda. Tolong jangan mengganggu urusan saya dengan Smoker" ucapku sambil menghindari serangannya
Ketika Tashigi mengayunkan pedangnya secara Vertikal ke arahku, aku langsung menggunakan Pedang Kayuku untuk menahan serangannya.
Tiiiinngggg.....
"Apa? Bagaimana mungkin Pedang Kayu bisa menahan serangan Pedangku?" ucapnya
"Kaptenmu sudah melarangmu untuk tidak melawanku bukan? Kenapa anda sangat keras kepala sekali?"
Sesaat setelah aku mengatakan hal itu, aku langsung memegang Pedang Tashigi dengan menggunakan tangan kiriku.
Dalam sekejap, aku langsung mengepalkan tangan kiriku itu tadi meskipun sedang memegang Pedang milik Tashigi.
Ctiaaaarrrr.....
Pedang yang tadinya terlihat sangat bagus, Kuat, dan Tajam tiba tiba langsung pecah menjadi berkeping keping.
Tashigi yang melihat hal itu hanya bisa terkejut saja dan dirinya mundur setelah menerina perintah dari Kaptennya.
Smoker yang baru saja kembali dari serangan yang aku lancarkan tadi, langsung bangkit kembali dan mulai untuk menyerangku.
"White Blow"
Bagian Tubuh Smoker hanya diam ditempat saja dan yang bergerak menuju ke arahku hanya kedua tangannya saja.
"Dai Enkai"
Di sekelilingku saat ini ada lingkaran Api yang besar berwarna Biru yang melambangkan Warna dari Buah Iblis Api milikku.
"Entei"
Jurusku yang tadi belum selesai.
Sekarang ini di aku mengangkat tangan kananku dan bola api yang besar berwarna Biru berada tepat di Atas Kepalaku.

(Bayangkan saja Apinya berwarna Biru)
Jurus yang dikeluarkan oleh Smoker tadi tidak jadi mengenai diriku karena ia tidak bisa menahan panas yang ditimbulkan oleh Api Biruku ini.
Ketika aku sibuk dengan Pertarunganku melawan Smoker, aku melupakan satu hal yang sangat pienting.
Hal itu adalah Keselamatan para Penduduk Kota ini.
Karena hal itu aku langsung melenyapkan Jurus besar milikku karena jika aku mengarahkannya kepada Angkatan Laut maka bukan hanya mereka saja yang terkena dampaknya.
"Kenapa kau tidak jadi menyerang?" tanya Smoker
"Itu karena, disini masih terdapat banyak Orang yang tak berdosa. Aku tidak ingin mereka terkena Dampak Seranganku"
"Huuufffffhhh..."
Para Angkatan Laut yang berada di belakang Smoker hanya bisa menghela nafas panjang saja karena mereka tidak jadi dibakar hidup hidup.
"Smo-chan, mari kita akhiri pertarungan kali ini" ucapku sambil mengeluarkan Murasame
"Chan? Kau tidak pantas memanggilku dengan sebutan itu!"
Syuuutttzzz...
Aku dan Smoker langsung berlari ke depan kami masing masing untuk mengakhiri pertarungan kita.
Criiiiingggg....
Pedang Murasameku berbenturan dengan senjata milik Smoker dan kami berdiri dengan punggung kami saling berhadapan.
Syuuuuutttzz... Klek
Bruuukkk....
Ketika aku menyarungkan kembali Murasame, Smoker yang berada di belakangku langsung jatuh ke tanah sedangkan aku mampu berdiri dengan tegak.
"Kalian, cepat obati Kapten kalian itu! Dia sudah terkena Racun yang berasal dari Pedangku. Jika dalam waktu 24 jam kalian tidak memberikan perwatan terhadap racunnya, maka nyawanya tidak akan selamat"
Setelah mendengar ucapanku yang seperti itu, para Angkatan Laut itu tadi langsung berlari menuju ke Smoker dan segera membawanya ke Dokter mereka.
Saat ini aku berada di hadapan Tashigi yang sedang terduduk tidak percaya kalau Kaptennya bisa aku kalahkan.
"Namamu Tashigi bukan?" ucapku sambil berjongkok dihadapannya
"Ya. Apa maumu?" tanyanya
"Aku meminta maaf karena telah menghancurkan pedangmu. Aku melakukan itu supaya kamu tidak melawanku"
"Kenapa kau tidak melawanku? Apa karena aku seorang Perempuan?"
"Tidak, hanya saja jika aku melawan seorang Wanita cantik sepertimu, dia tidak akan memaafkanku. Katakan saja apa yang bisa aku lakukan untuk menebus kesalahanku setelah menghancurkan pedangmu itu?"
"Berikan aku pedang yang seperti ini lagi" ucapnya sambil menunjukkan gagang pedangnya yang sudah hancur
"Apa hanya itu saja?"
"Ya"
"Silahkan saja buka Kotak berwarna Hitam yang berada di Kapal kalian. Disana terdapat dua Pedang yang sudah aku berikan kepadamu"
Sesaat setelah mengatakan hal itu, aku langsung berjalan meninggalkan Kota Nanohana ini menuju ke Pantai karena aku yakin sudah ditunggu oleh teman temanku.
Sesampainya di Pantai tempat Rams berada tadi, aku hanya bisa melihat laut yang tidak ada satu kapal pun.
"Sozo Sozo no Mi : Jetski"
Dalam sekejap di depan mataku langsung terdapat Jetski yang sama seperti milikku yang ada di Kapal.
Tanpa pikir panjang lagi, aku langsung menyusul Rams dan lainnya menggunakan Jetski baruku tersebut yang baru saja aku buat.
Dengan menggunakan kecepatan penuh, aku bergegas menuju ke Rams karena aku tidak ingin melewatkan pesta yang ada disana.
Sesampainya aku di Tempat Teman temanku berada, aku langsung ikut berpesta dengan teman temanku.
Setiap kami selesai membeli perbekalan, kami selalu membeli banyak makanan dan minuman untuk berpesta.
"BERSULANG" ucap kami semua sambil meminum Sake
Orang yang paling senang menghabiskan Sake di Anggota Bajak Lautku adalah Paman Kuro, Leon, dan juga William.
Meskipun kali ini pestanya bisa dibilang kecil daripada sebelumnya, tapi kami tetap menikmatinya.
"Bibi, kemana tujuan kita selanjutnya?" tanyaku
"Ke Kota Yuba untuk membantu Adik Nojiko dan teman temannya"
"Baiklah. Aku pergi ke tempat mereka dulu ya" ucapku sambil melompat ke Kapal Going Merry
Ketika aku mendarat di Going Merry, aku langsung memberikan Sake kepada Zoro supaya dia bisa percaya kepadaku.
Sangat mudah sekali bagiku untuk mengelabui Wakil Kapten Kelompok Topi Jerami ini.
"Ohh iya, apakah Ace masih ada disini?" tanyaku kepada Zoro
"Ya, dia ada di Ruang Makan bersama yang lainnya"
Setelah mendengarkan hal itu, aku langsung pergi menuju ke Tempat mereka dan memberikan dua potong Daging kepada Luffy.
Tujuanku datang ke kapal Luffy ini hanya untuk mengobrol santai saja.
Perjalanan kami selanjutnya adalah ke Kota Yuba yang merupakan Markas dari Pasukan Pemberontak.
"Ace, aku ingin berbicara kepadamu"
"Apa itu?"
"Kau ingin datang ke Yuba karena mencari seseorang bukan?"
"Ya, dia telah melakukan Kejahatan besar di Kapal kami"
"Bagaimana kalau kita bekerja sama untuk mengalahkannya?"
"Apa maksudmu? Aku tidak perlu dibantu"
"Benarkah? Kalau begitu mari kita bertaruh"
"Bertaruh? Untuk apa?"
"Pertama, Jika nanti dirimu gagal mengalahkannya, maka aku akan menyelamatkanmu dan menangkapnya. Kedua, Jika kamu berhasil mengalahkannya, aku akan memberikanmu apa yang kamu inginkan bahkan aku berani untuk menjadi bawahanmu. Tentu saja hal itu akan aku lakukan jika kamu berhasil mengalahkannya"
"Sepertinya menarik. Aku terima tantanganmu"
"Ohh iya, satu lagi. Jika suatu saat nanti aku berhasil menangkapnya, apakah aku boleh mengambil Buah Iblis miliknya?"
"Tentang hal itu tanyakan saja kepada Ayah"
Setelah taruhan kami dibuat, aku menikmati perjalanan kami menuju ke Kota Yuba.
Tashigi POV
Setelah Bajak Laut itu tadi mengatakan hal itu dan meninggalkanku, aku langsung bergegas untuk mengecek keadaan Kapten Smoker.
"Dokter, bagaimana keadaan Kapten?" tanyaku kepada Dokter kapal
"Racunnya mulai menyebar di tubuhnya. Ini adalah pertama kalinya bagiku menemukan racun seperti ini"
"Dia tadi mengatakan jika tidak segera di obati dalam waktu 24 jam, maka Kapten akan mati karena Racun itu"
"Jika itu benar benar terjadi, maka hal itu sangatlah Gawat"
Aku beserta dengan Prajurit Angkatan Laut lain sangat panik dan juga khawatir akan keadaan Kapten Smoker.
Saat ini kami sama sekali tidak bisa melakukan apapun. Racun yang diberikan oleh Shirogami itu tadi bukanlah Racun biasa tetapi racun yang sangat mematikan.
Disaat aku mondar mandir di Kapal, aku menemukan sebuah Kotak yang panjang seperti Peti berada di pojokan Ruangan.
Sebelumnya aku sangat yakin kalau Kotak itu tadi tidak ada sama sekali.
Karena aku ingat dengan perkataan Shirogami yang mengatakan kalau aku harus membuka Kotak Hitam yang berada di kapal kami.
Ketika aku membuka Kotak Hitam yang besar itu tadi, aku langsung terkejut dengan apa yang ada di dalamnya.
"Ini? Ini tidak mungkin. Pedang Shigureku yang tadi sudah hancur, dan juga ini adalah..... Pedang terkutuk, Nidai Kitetsu"