webnovel

Gentar Almaliki

Gentar merupakan seorang pemuda yatim piatu, berkelana ke pulau Juku untuk menuntut ilmu agama dan belajar ilmu bela diri. Hal tersebut, semata-mata untuk menghindari orang-orang yang selama ini selalu menghina dan meremehkannya. Akan tetapi, Gentar tidak mempunyai dendam terhadap mereka. Ia bertolak dari pulau Kaliwana menyebrangi lautan menuju ke pulau Juku atas petunjuk dari seorang pengurus Masjid yang berada di desa tempat tinggalnya, dan juga sudah menjadi tekad yang kuat dalam dirinya untuk mengasingkan diri dari keramaian. Hingga pada akhirnya, Gentar tiba di sebuah hutan yang ada di pulau Juku, dan di tempat tersebut ia bertemu dengan seorang pria berusia senja yakni–Ki Ageng Raksanagara yang sudah berdiam diri dan menyepi di bawah kaki gunung Kalingking selama bertahun-tahun lamanya. Kemudian, Gentar pun mengajukan diri kepada Ki Ageng Raksanagara untuk menjadi muridnya. Dengan senang hati, Ki Ageng menerima Gentar sebagai muridnya. Banyak hal yang Gentar dapatkan selama tinggal bersama Ki Ageng, Gentar tumbuh menjadi seorang pemuda berakhlak baik dan bijaksana, serta mempunyai kesaktian tinggi dalam ilmu kanuragan.

Gumilar79 · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
60 Chs

Kehebatan Widuri

Widuri tersenyum, sejenak ia menghela napas. Lalu menjawab pertanyaan dari Gentar, "Mohon maaf, Raden. Aku tidak akan memberi tahukan itu sekarang, karena di kemudian hari Raden pasti akan tahu sendiri tempat tinggal kami," jawab Widuri sambil mengedipkan mata indahnya.

Gentar mengerutkan keningnya. Lantas bertanya lagi, "Kenapa Widuri? Kau tidak mau memberi tahukan itu sekarang?"

Widuri tersenyum manis sambil memandang wajah Gentar. Seakan-akan, dirinya tengah menebar pesona kepada sang pendekar muda itu. "Aku belum dapat izin dari kakekku untuk memberi tahukan kepadamu, Raden," jawab Widuri bersuara merdu serta penuh kelembutan.

Setelah itu, Widuri mengangkat wajah memandangi langit yang tampak gelap diselimuti gumpalan awan hitam. Widuri kemudian berpaling ke arah Gentar seraya berkata, "Aku mau pulang sekarang, jika kelak kita berjumpa lagi. Tentu kita akan ngobrol banyak, sampurasun!" pungkas gadis cantik berkulit putih itu.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com