webnovel

Gairah Milyader

Wanita yang tegar dalam menghadapi cobaan

Media25 · Teenager
Zu wenig Bewertungen
11 Chs

Pulang bersama

#Sebelum membaca cerita ini, follow dulu dan kasih bintang lima, Terimakasih#.

Putri yang baru keluar dari kampus lalu melihat Danang yang sedang melayani pembeli, lalu Putri berjalan mendekati Danang yang masih fokus melayani pembeli itu.

"Ini Bu es nya?" Danang menyodorkan es dawet tersebut kepada Ibu yang membelinya, lalu Ibu itu menerimanya "makasih nak" lalu Ibu itu pergi meninggalkan Danang.

"Mas Danang belum pulang?" Putri bertanya dari belakang Danang, lalu Danang menoleh kearah Putri yang sedang berdiri di belakangnya.

"Eh Putri, bikin kaget aja kamu" balas Danang yang sedikit kaget karena kedatangan Putri tidak dia ketahui sebelumnya.

"Masih yah mas?" Putri bertanya apakah dagangannya belum habis.

"Tinggal tiga mangkok Put, kamu mau?" Danang menawarkan kepada Putri apakah dirinya mau es dawet.

"Dijual aja mas, biar jadi uang, kan lumayan tiga mangkok?" Putri menolak secara halus dan menyarankan agar es dawet tersebut dijual.

"Gak papa Put, kalau kamu mau? aku juga mau pulang kok" ucap Danang sambil tersenyum kearah Putri.

"Kita sambil jalan aja, barang kali ada yang mau beli" Putri memberikan solusi supaya Danang berjualan sambil pulang.

"Oh iya, setuju, ayo?" lalu mereka berdua berjalan sambil mendorong gerobak es tersebut.

"Rumah kamu dimana Put?" Danang bertanya sambil mendorong gerobak es dawet miliknya.

"Dekat kok, tak jauh dari sini, setiap hari aja aku berangkat dan pulang ke kampus hanya jalan kaki" Putri menceritakan kalau rumahnya tak jauh dari kampus itu.

"Boleh aku main kerumah kamu?" Danang ingin melihat tempat tinggal orang tuanya Putri.

"Boleh banget mas, ayo mampir dulu ke rumah" Putri lalu mengajak Danang kerumah nya.

Danang terus mendorong gerobak nya di bantu oleh wanita itu, sesampainya di rumah lalu Putri

mengajak Danang untuk masuk.

"Ayo masuk mas" Putri mengetok pintu dan dibuka oleh Ibunya, lalu mereka berdua masuk dan duduk di ruang tamu, lalu Putri dan Ibunya berjalan menuju ke dapur membuat minuman untuk Danang.

"Siapa pemuda itu nak?" Bu Fatimah bertanya kepada Putri mengenai Danang.

"Temen Bu, dia jualan es di sekitar kampus" balas Putri dan menjelaskan kepada Ibunya.

"Kelihatannya dia bukan orang sembarangan nak, dari perawakan tubuhnya kelihatan kalau dia seorang bangsawan" Bu Fatimah mempunyai firasat kalau Danang bukan orang sembarangan.

"Ah Ibu apa'an sih, itu kan menurut Ibu saja?" Putri tidak percaya apa yang Ibunya katakan.

"Suatu saat kamu akan tau siapa dia nak" Bu Fatimah menasehati Putri.

"Sudah Bu jangan Ngada-ngada, aku bawa minuman ini dulu?" lalu Putri berjalan menuju dimana Danang sedang menunggunya.

"Diminum dulu mas" Putri menyodorkan minuman tersebut kepada Danang.

"Makasih Put" lalu Danang meminumnya dengan pelan, Putri yang melihatnya hanya tersenyum saja.

"Kenapa senyum-senyum sendiri Put?" Danang bertanya kepada Putri yang sedang tersenyum sendiri, lalu Putri salah tingkah karena ketahuan.

"Gak kok, gak apa-apa" ucap Putri yang malu, lalu matanya mengalihkan pandangannya ke arah luar rumah.

"Gak usah mengalihkan pandangan keluar, pandang saja aku biar kamu puas" ucap Danang yang menggoda Putri yang sedang malu.

"Gak? siapa yang memandangi kamu, jangan ge'er" ucap Putri yang masih malu untuk menatap wajah Danang, lalu Danang berjalan menuju ke gerobaknya dan membungkus es dawet yang tersisa lalu kembali menemui Putri.

"Dimana Ibu Put?" Danang menanyakan Bu Fatimah kepada Putri.

"Ada di dapur mas" ucap Putri yang masih malu menatap wajah Danang.

"Boleh aku kesana menemui Ibu kamu" Danang meminta agar dirinya di perbolehkan menemui Bu Fatimah.

*Bersambung*