webnovel

Gairah Milyader

Wanita yang tegar dalam menghadapi cobaan

Media25 · Teen
Not enough ratings
11 Chs

Tawaran

Danang sangat prihatin melihat kondisi Putri yang selalu dihina oleh teman-temannya lantaran dia hanya orang miskin, Danang ingin mengenal lebih dekat dan mencari tahu kehidupan keluarganya Putri.

"Kalau uang saku kamu habis, kamu datang ke sini aja Put? bantuin aku jualan nanti kita bagi hasilnya?" Danang menawarkan agar Putri membantu untuk berjualan, untuk menambah uang sakunya.

"Emang boleh Nang, apa nanti kamu gak rugi?" Ucapan Putri yang sedikit ragu, dirinya tak enak hati kalau seandainya dagangan Danang akan rugi.

"Boleh dong Put, kamu gak usah mikirin untung ruginya, yang penting kamu bersedia untuk membantu ku berjualan" Danang menegaskan kepada Putri agar dirinya tidak memikirkan hasil jualannya.

"Hmm gimana yah? aku gak enak sama kamu seandainya dagangan kamu nanti rugi Nang?" Putri masih ragu untuk menerima tawaran dari Danang.

"Udah gak usah dipikirin, mulai besok kamu bantuin aku jualan oke?!" sekali lagi Danang berusaha membujuk Putri supaya menerima tawarannya tersebut.

"Iya besok aku akan bantuin kamu untuk jualan, tapi kalau kamu rugi, kamu gak usah memberi upah kepadaku gimana?" Akhirnya Putri mau membantu Danang untuk berjualan.

"Oke, deal" lalu mereka berdua bersalaman, Putri melanjutkan untuk menghabiskan ea dawet yang baru separuh dimakannya.

"Boleh minta nomer hp kamu Put?" Danang meminta nomor handphone milik Putri.

"Boleh Nang, ini di catet dan di simpan di handphone kamu" lalu Putri memberikan nomer handphone nya, Danang mencatat nomor handphone milik Putri di hp nya sendiri.

Setelah Fitri menghabiskan es dawet tersebut lalu Putri pamit untuk masuk ke kelas karena jam istirahat hampir habis.

"Aku masuk ke kelas dulu Nang? terimakasih es nya" Putri berpamitan kepada Danang.

"Iya kamu yang rajin belajar nya dan hati-hati terhadap mereka yang suka jahilin kamu" Danang memberikan nasehat kepada Putri.

"Oke bos, bye" Putri lalu berjalan menuju ke kelasnya.

Danang melambaikan tangannya kearah Putri yang masuk ke dalam kampusnya, lalu Danang kembali untuk berjualan.

Putri yang berjalan menuju ke kelasnya tiba-tiba didorong dari belakang oleh Lala dan Nana, Putri terhuyung ke depan dan jatuh "brugh, auwhhh".

Lala dan Nana tertawa terbahak-bahak melihat Putri jatuh kedepan "hahaha, makanya kalau jalan lihat-lihat dong biar gak jatuh".

"Bener banget La, hahaha" sahut Nana yang ikut menertawai Putri yang masih duduk di lantai.

"Kenapa sih kalian selalu jahat sama aku?" Putri merasa tak pernah mengusik mereka berdua, tapi mereka selalu jahat kepadanya.

"Bodo amat, ayo Na?" Lala berjalan sambil menendang kaki milik Putri dan pergi meninggalkan Putri yang masih duduk di lantai.

Putri selalu sabar menghadapi mereka berdua, walaupun dirinya selalu dihina dan di bully, hanya tangisan dalam hatinya, merasa hidupnya selalu kesusahan, penuh dengan lika-liku kehidupan, entah sampai kapan dirinya akan terus bersabar sampai kebahagiaan akan menjemputnya.

Diluar kampus, Danang masih jualan es dawet, tak banyak masyarakat yang membelinya, tapi Danang selalu bersyukur dan semangat untuk berjualan.

"Tinggal sedikit lagi sisanya, mudah-mudahan bisa sampai habis" gumam Danang melihat dagangannya tinggal sedikit.

"Es dawet, es dawet" ucap Danang menjajakan dagangannya kepada masyarakat sekitar yang lewat lalu lalang di sekitar kampus tersebut.

Setelah mata kuliah selesai, banyak mahasiswa dan mahasiswi berjalan keluar hendak pulang ke rumah masing-masing.

*Bersambung*